Slawi, Gatra.com - Puluhan pedagang Pasar Trayeman, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menjalani tes swab massal, Rabu (9/9). Langkah ini dilakukan menyusul adanya tiga pedagang di pasar tersebut yang positif Covid-19.
Tes swab dilakukan di kompleks pasar di tengah aktivitas pedagang dan pembeli yang masih berjalan normal. Satu per satu pedagang diambil sampel swab atau usapnya oleh petugas Dinas Kesehatan untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
Ketua Tim Surveilan dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Eko BP Prabowo mengatakan, pengambilan sampel swab pedagang sudah dilakukan sejak Selasa (8/9). "Kita lakukan screening pengambilan sampel swab hari ini dan kemarin. Kemarin kita dapatkan 29 sampel. Hari ini targetnya 40 sampel," kata Eko.
Menurut dia, langkah tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut adanya tiga pedagang Pasar Trayeman yang positif Covid-19. Salah satu dari mereka diketahui sudah meninggal akhir Agustus lalu.
"Tiga orang yang positif tersebut dua laki-laki dan satu perempuan. Satu orang meninggal, dua lainnya masih dirawat di rumah sakit. Kebetulan infonya pedagang reguler di sini semua," ujar Eko.
Eko mengatakan, sampel swab dari pedagang akan dikirim ke laboratorium kesehatan di Semarang, Rabu siang (9/9) untuk diperiksa. Dia memperkirakan hasilnya baru bisa diketahui satu hingga dua minggu ke depan. "Saat ini di semua laboratorium rujukan itu sampel menumpuk sehingga kemungkinan besar hasil baru didapatkan satu hingga dua minggu ke depan," ujarnya.
Disinggung kemungkinan munculnya klaster baru setelah dilakukan tes swab massal tersebut, Eko mengatakan langkah penutupan pasar bisa dilakukan jika jumlah pedagang yang positif bertambah. "Kalau banyak yang positif, alternatif terburuk adalah penutupan pasar, kita desinfeksi lingkungan dan tergantung nanti koordinasi di tingkat Gugus Tugas," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Trayeman, Kasbuhin mengatakan, pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 tidak setiap hari berjualan. "Sebenarnya kalau dibilang pedagang belum pas karena ke pasarnya tidak setiap hari, tapi kalau pas pasaran saja. Kalau pedagang kan setiap hari ke pasar, berinteraksi di sini," ujarnya.
Menurut dia, penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan para pedagang yang berjumlah 1.500 orang untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu, penyemprotan disinfektan di lingkungan pasar juga rutin dilakukan setiap pekan. "Kami saling mengingatkan kalau ada yang tidak pakai masker, termasuk ke pembeli. Yang jelas, aktivitas pedagang tidak terganggu," ucapnya.