Kupang, Gatra.com- Anak-anak NTT punya kemampuan intelektual yang hebat dan juga sangat cerdas di bidang akademik. “Anak NTT itu hebat-hebat, dan smart. Anggap saja dari semua peserta itu kita juga bisa jadi yang terbaik. Ingat, sebelum masuk lomba harus berdoa dulu”, kata Wagub NTT Josef Nae Soi saat menerima Peserta Lomba Cerita Anak SD Tingkat Nasional Perwakilan Provinsi NTT atas nama Brigita Stevania Tnolaen ( 8/9 )
Lebih lanjut Josef Nae Soi menjelaskan bahwa akan mengikuti, memantau perlombaan Cerita Anak SD Tingkat Nasional ini secara virtual. “Saya akan pantau dari komputer saya. Saya yakin Vania ini anak yang hebat. Selamat berjuang Bapak pasti berdoa dan kami selalu ada dibelakang dan pasti sukses," jelas Josef Nae Soi.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Belu, Sekolahnya dan Orang Tuanya yang sudah berjasa untuk mengangkat nama NTT ditingkat Nasional serta sudah menterjemahkan pedagogi atau pendidikan yang dimulai dari rumah tangga, keluarga, sekolah sampai pada masyarakat.
“Saya selalu menggunakan satu istilah yang sangat populer dalam bahasa latin, 'non schole set vitae discimus', orang belajar bukan untuk sekolah tetapi orang belajar untuk hidup. Jadi setiap hari dalam hidup harus belajar terus karena belajar bisa dengan melihat, membaca, bercerita, mendengar, dan berinteraksi. Karena itu saya mau mengajak semua masyarakat NTT untuk mendukung para generasi muda yang mengikuti lomba ini sesuai dengan kompetisi dan minat yang ada," kata Josef Nae Soi.
Semua cerita rakyat ujar Josef Nae Soi, harus dinarasikan dan ditulis dalam buku ataupun dalam bentuk lainnya. Ini agar generasi berikutnya bisa membacanya dan menceritakan kembali.
“Harus diupayakan agar narasinya bisa ditulis. Dedengan demikian generasi kita berikutnya bisa membaca dan menceriterakan kembali. Didokumenkan dan didistribusikan ke semua perpustakaan yang ada di NTT,” katanya.
Wagub Josef juga menambahkan, jangan menganggap perpustakaan tidak penting karena perpustakaan mencerdaskan bangsa. “Sebab kalau orang tidak baca, pastilah bodoh. sedangkan seorang yang tidak sekolah tetapi selalu membaca dia bisa setara dengan seorang doktor," kata Josef Nae Soi.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan, Ir. Stefanus Ratoe Oedjoe memberikan apresiasi kepada Pemkab Belu karena merupakan Kabupaten terbaik enam besar diseluruh Indonesia dalam perlombaan perpustakaan desa tingkat nasional.
"Tanggal delapan oktober 2020 mendatang secara daring di Desa Naekasa akan diadakan perlombaan untuk mencari tiga besar. Saya minta agar berharap dalam perlombaan nanti NTT masuk dalam tiga besar nasional," jelasnya.