Purwokerto, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah membatalkan rencana pembukaan sekolah. Hal itu menyusul adanya peningkatan kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19), sehingga saat ini Banyumas berstatus zona oranye.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengungkapkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali digelar secara daring setelah angka angka reproduksi efektif COVID-19 naik dalam waktu sepekan. Menurutnya, dalam seminggu tercatat tambahan 33 kasus positif dari masyarakat umum, ASN, TNI dan Polri.
"Ini menjadikan tambahan yang disebut reproduksi efektif. Itu yang awalnya 0.44 nilainya, sekarang menjadi 1,15. Sudah lebih dari angka 1," ujarnya, melalui unggahan video Selasa (8/9) malam.
Meski demikian, sambung Husein, angka positivity rate masih 2,5 persen. Masih lebih rendang daripada ketentuan WHO yaitu 5 persen serta masih jauh dari rata-rata nasional yakni 16 persen.
"Ini menjadi keputusan untuk menunda belajar tatap muka, karena angka reproduksi efektifnya di atas (angka) 1 lagi. Awalnya itu sudah 0,44 selama 9 hari, tapi seminggu ini kemudian naik lagi," jelasnya.
Husein juga meminta maaf kepada masyarakat. Sebab, dengan berat hati dia harus membatalkan KBM tatap muka.
Pihaknya merasa khawatir, apabila sekolah kembali dibuka justru menambah kasus pada keluarga siswa yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.Meski sebelumnya, dia sempat memberikan lampu hijau untuk membuka sekolah, karena angka reproduksi efektif berada di bawah angka 1.
"Bukan masalah anaknya, kalau sekolah sih sehat-sehat saja, tapi kakek dan neneknya kalau pulang, atau gurunya yang mengajar," imbuh Husein.