Padang, Gatra.com-  Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatra Barat (Sumbar) akan berlangsung 9 Desember 2020. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumbar mengingatkan kepada masyarakat tidak memilih calon kepala daerah yang tidak peduli lingkungan.

Direktur Eksekutif Walhi Sumbar, Uslaini mengatakan pihaknya juga menggalang opini publik terkait masalah lingkungan yang harus diperhatikan pasangan calon. Ia juga mengajak calon untuk mengusung visi lingkungan hijau dan pembangunan berkelanjutan.

“Kita mengkampanyekan Pilkada Hijau. Pilkada memilih politisi bersih, peduli lingkungan dan berperspektif pembangunan berkelanjutan,” kata Uslaini kepada  Gatra.com, Selasa (8/9).

Uslaini mengajak masyarakat Sumbar mengenali calon kepala daerah di daerah masing-masing, dengan mempelajari visi dan misi politikus yang akan bertarung pada 9 Desember 2020 mendatang. Menurutnya, apabila salah memilih pemimpin dalam Pilkada itu sama dengan bunuh diri paling tidak untuk lima tahun ke depan.

Sementara Kepala Departemen Advokasi dan Kampanye Walhi Sumbar, Yoni Candra menambahkan, beragam masalah lingkungan yang tidak kunjung selesai di Sumbar. Mulai dari izin beban usaha pertambangan dan hak guna usaha di kawasan hutan, hingga konflik antar masyarakat dengan pihak perusahaan.

"Sepanjang tahun 2019 sampai Agustus 2020, wilayah Sumbar dilanda bencana sebanyak 773 kali. Ada pohon tumbang 293 kali, bencana banji dan banjir bandang 166 kejadian, serta tanah longsor. Semuanya karena aspek lingkungan diabaikan," jelasnya.