Wonosobo, Gatra.com - Peta politik dalam Pilkada Wonosobo 2020 kembali berubah, setelah DPC Gerindra Wonosobo menyatakan tak akan mengusung calon. Dengan keputusan ini, pasangan Afi Nurhidayat - Muhammad Albar yang diusung koalisi besar akan melawan kotak kosong bila Gerindra konsisten dalam sikap politiknya sampai batas akhir masa perpanjangan pendaftaran di KPU tanggal 13 September lusa.
"Partai Gerindra menyatakan abstain dalam Pilkada kali ini. Kita tak mengusung calon ataupun mendukung calon," kata Ketua DPC Gerindra Wonosobo, Sumardiyo, Selasa (8/8) siang.
Alasan abstain ini seperti langkah pion yang mementahkan garpuan kuda PPP. Sebab tak ada kesepahaman untuk membangun koalisi bersama PPP yang sebelumnya telah mengeluarkan rekomendasi untuk bakal paslon Eko Purnomo - Jefri Asmara. Pun dengan koalisi besar, sejak jauh hari Gerindra sudah keluar dari koalisi dan menampik ajakan untuk mendukung Afif-Albar.
Diluar koalisi besar dengan tujuh partai koalisi, yakni PDIP, PKB, Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura, dan PAN, praktis hanya gabungan Gerindra dan PPP saja kekuatan politik yang bisa mengusung calon. Namun dengan gagalnya koalisi Gerindra - PPP, praktis hanya akan ada calon tunggal dalam Pilkada nanti. "Gerindra dalam Pilkada ini tak mengusung ataupun mendukung pasangan calon. Kami memilih netral dan akan menjadi penyeimbang,"
Keputusan ini, tegas Sumardiyo, merupakan sikap resmi partai, sebab DPP Gerindra memang tak mengeluarkan rekomendasi. "DPD dan DPP akan mengamini keputusan ini. Jadi ini keputusan partai bukan keputusan saya pribadi," tegasnya lagi.
Karena abstain dan bersikap netral, ia pun membebaskan pilihan politik mereka ke masing-masing individu. Dengan enam kursi di DPRD, konstituen Gerindra cukup punya peran signifikan dalam Pilkada nanti.
" Sikap gerindra menjadi penyeimbang pemerintah setelah Pilkada nanti, jadi saya tak akan memberi instruksi (arah dukungan politik) kepada konstituen Gerindra. Itu hak mereka," katanya.