Home Milenial Platform Kedai Reka Kemendikbud Fokus Bangun Ekonomi UMKM

Platform Kedai Reka Kemendikbud Fokus Bangun Ekonomi UMKM

Jakarta, Gatra.com - Platform pembangunan ekosistem Rekacipta Milik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kedai Reka, akan difokuskan untuk upaya pembangunan dan pemulihan ekonomi disektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah  (UMKM) yang terdampak hebat akibat pandemi Covid-19.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, Mengatakan fokus pada platform Kedai Reka tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sektor sinergi pentahelix. Selain itu, mahasiswa yang baru menyelesaika  studinya juga bisa langsung  terhubung ke dunia kerja dan industri melalui karya-karya dari Perguruan Tinggi.

"Karya yang nantinya akan digodok di Kedai Reka baik dari gagasan mahasiswa, dosen, dunia usaha dan dunia industri itu nantinya bisa diramu di platform tersebut, untuk menggerakkan ekonomi saat ini," kata Nizam saat di Temui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (7/9).

Lewat Platform tersebut pula,Nizam mengatakan tidak akan ada batas-batas atau kerumitan birokrasi yang selama ini menjadi tantangan bago perumusan ide-ide yang bermanfaat di ekosistem pendidikan tinggi.
 
"Makanya dengan platform ini, semua bisa mengakses. Semua yang memiliki gagasan bisa mengakses dengan Kedai Reka ini, dan diharaplan platform ini tentu dapat menghubungkan semua itu dalam suasana yang familier, demokratis, tidak ada batas birokratis dan batas apakah dia berasal dari kampus besar atau kecil," jelasnya.
 
Sinergi yang dikatakan Nizam, nantinya bisa dilakukan lintas keilmuan. Dengan target peningkatan UMKM, tentunya Sumberdaya Manusia yang ada di Perguruan tinggi dapat dimanfaatkan untuk menyumbangkan keilmuan mereka berbasis Project Based Learning.
 
"Misal ada mahasiswa ahli IT, Ahli marketing, Ahli ekonomi, itu berkolaborasi untuk membuat suatu project untuk umkm tadi. Jadi, umkm terbantu, mahasiswa mendapatkan topik untuk Based project tadi, serta karyanya tidak hanya berhenti di Perpusatakaan saja. Tapi, dipakai untuk membangkitkan ekonomi dan kemajuan ekonomi secara lebih cepat," ujar Nizam. 
211