Home Politik Hanura Usung Satu Kadernya pada Pilkada Serentak di Riau

Hanura Usung Satu Kadernya pada Pilkada Serentak di Riau

Pekanbaru, Gatra.com - Partai Hanura, akhirnya dapat mengusung kadernya sebagai bakal calon bupati untuk Pilkada kabupaten Rokan Hilir (Rohil) di Riau. 

Pada Pilkada tersebut Hanura mengutus kader mudanya, Cutra Andika. 

Cutra sendiri berpasangan dengan Muhammad Rafik, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi memiliki 9 kursi di DPRD Rohil, dengan rincian 5 kursi Hanura dan 4 kursi PKS. 

"Mudah-mudahan dengan diberikan surat keputusan (skep) pasangan ini bisa memenangkan pilkada Rohil 2021-2024. 9 kursi sudah cukup memenuhi syarat untuk mendaftar ke KPU," sebut Ketua Hanura Riau, Agus Widayat di Pekanbaru, Sabtu (5/9). 

Agus berharap dengan keluarnya skep dukungan ini, pasangan yang sama-sama menjabat sebagai ketua DPC dapat memenangkan pilkada Rohil. Terlebih bagi Hanura, Cutra merupakan satu-satunya kader yang maju sebagai calon bupati pada 9 pilkada serentak 2020 di Riau. 

"Alasan kita mendukung Pak Cutra karena dia kader. Dia bisa meningkatkan jumlah kursi di DPRD Rohil dari 3 kursi menjadi 5 kursi pada pemilu 2019. Ada capaian politik menjanjikan yang dimilikinya," katanya. 

Cutra mengaku tak mudah mendapatkan tiket sebagai bakal calon Pilkada Rohil. Perlu komunikasi politik yang baik. Hal itu dibuktikan dengan surat dukungan yang baru keluar jelang momen pendaftaran. 

"Kita baru bisa mendaftar pada Minggu (6/9), batas akhir pendaftaran," katanya. 

Adapun penyerahan surat keputusan dukungan diserahkan oleh ketua DPW Hanura Riau, Agus Widayat di kantor Hanura jalan Tuanku Tambusai, Jumat malam (4/9).

Pilkada Rohil, termasuk salah satu hajatan politik yang diyakini bakal seru. Selain lantaran faktor jumlah pemilih terbanyak dibandingkan 8 wilayah lainya di Riau, menembus angka 400 ribu pemilih. 

Ini juga lantaran petahana Suyatno merupakan orang yang sudah lima periode berada di lingkungan pemerintahan setempat, baik sebagai bupati maupun saat menjadi aparatur sipil negara. Ini menjadi tantangan bagi elit politik setempat untuk dapat mengakhiri dominasi Suyatno.

509

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR