Home Internasional Vaksin COVID-19 Rusia Aman 100 Persen Diterima Relawan

Vaksin COVID-19 Rusia Aman 100 Persen Diterima Relawan

Moskow, Gatra.com - Ilmuwan Rusia, pada Jumat (4/9) mengungkapkan bahwa vaksin coronavirus, ‘The Sputnik V’ produksi Rusia dinyatakan aman saat menjalani uji klinis, dan vaksin dilaporkan telah dibuat dengan respon imun 100 persen diterima dari para relawan.

Dikutip AFP, Rusia mengumumkan bulan lalu bahwa vaksinnya, bernama "Sputnik V" --diambil dari satelit era Soviet yang pertama kali diluncurkan ke luar angkasa pada tahun 1957, telah mendapat persetujuan.

“Rusia berhasil mengambil posisi terdepan dalam pengembangan vaksin COVID-19 dengan bantuan dari pemerintah Rusia dan Kementerian Kesehatan,” kata salah satu ilmuwan yang berbicara pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), sovereign wealth fund dari Federasi Rusia, dan Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology.

Perlombaan pembuatan vaksin memang sedang berlangsung, selai untuk penyembuhan juga pengobatan virus korona baru, yang telah menginfeksi hampir setiap sudut dunia, jutaan korban berjatuhan dan membunuh ratusan ribu manusia.

Tim peneliti Rusia menyebut, uji coba fase III telah disetujui dan saat ini sedang berlangsung di Moskow. Ketika ditanya berapa lama kekebalan dapat bertahan, seorang ilmuwan menyarankan tanggapan kekebalan dapat bertahan dua tahun atau lebih.

Perdebatan yang sedang berlangsung di komunitas medis mengenai sampai berapa lama kekebalan terhadap virus mampu bertahan setelah divaksin, seperti apakah vaksin dapat mengembangkan kekebalan seumur hidup atau hanya musiman, atau ada sesuatu di antara keduanya.

Ilmuwan Barat justru sebaliknya, menyuarakan keprihatinan bahwa percobaan vaksin, dengan melibatkan hanya 76 sukarelawan, dianggap terlalu sedikit. Sementara para ilmuwan Rusia dalam konferensi pers mengakui adanya kritik tersebut, namun mengatakan bahwa uji coba mereka sama validnya dengan perusahaan biofarmasi raksasa AstraZeneca, dan pembuat obat lain yang menyertakan kelompok sukarelawan yang lebih besar.

Ilmuwan Rusia mengatakan bahwa Sputnik V didasarkan pada vaksin yang ada untuk adenovirus. Gejala adenovirus yang umum termasuk demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, diare, dan mata merah.

Ada kekhawatiran bahwa vaksin tersebut tidak akan berfungsi jika ada kekebalan yang sudah ada sebelumnya terhadap adenovirus, namun tim tersebut mengklaim vaksin tersebut menunjukkan "kekebalan 100 persen terhadap kekebalan yang sudah ada sebelumnya."

Produksi Sputnik V awalnya akan fokus untuk memenuhi permintaan lokal di Rusia, namun seiring dengan peningkatan produksi, tim tersebut mengatakan bahwa mereka ingin bermitra dengan India dan juga telah melihat ke India dan Brasil untuk kerja sama kemitraan teknologi.

1288

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR