Semarang, Gatra.com - Kalangan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah diperintahkan untuk memborong sayur milik petani dengan harga layak.
Perintah ini disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyikapi anjloknya harga komoditas sayur petani di berbagai daerah. Saat ini sebagian daerah sedang memasuki musim panen raya sayur sehingga stock melimpah, sementara daya beli masyarakat sedang turun akibat pandemi Covid-19.
“Saya disambati terus para petani sayur, Pak Ganjar gimana pak, harga sayuran hancur,” katanya di Semarang, Jumat (4/9).
Dari laporan petani, harga kol di pasaran Magelang saat ini hanya laku Rp500 per kilogram, dari harga biasa Rp2.000 per kilogram.
Demikian pula harga tomat yang biasanya Rp4.000 per kilogram hanya laku Rp500 per kilogram, serta harga sawi yang biasanya Rp1.000 per kilogram menjadi Rp250 per kilogram.
Di Kendal, harga cabai merah semula Rp15 ribu per kilogram sekarang hanya Rp7.000 per kilogram. Cabai rawit hanya laku Rp8.000 per kilogram dari harga biasanya Rp12 ribu per kilogram.
Akibatnya, banyak petani yang merugi dengan anjloknya harga tersebut, sehingga memilih rela membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat, daripada menjual dengan harga murah.
“Saya minta ada gerakan memborong hasil sayuran petani. ASN diinisiasi Korpri Jateng dan pak Sekda Jateng melakukan gerakan peduli petani. Gerakan ini sudah terbiasa, dulu saat harga cabai dan bawang turun pernah dilakukan. Semuanya dilakukan untuk membantu petani,” ujar Ganjar.
Menurut Ganjar ada 18 jenis sayuran yang yang diborong ASN Pemprov Jateng, antara lain kol, tomat, cabai, bawang, kentang, labu siem, kembang kol, terong, dan lainnya.
Sayuran itu dibeli dari petani di beberapa daerah seperti Wonosobo, Purbalingga, Pemalang, Banjarnegara, Jepara, Magelang, dan Kabupaten Semarang.
Semuanya sayuran dibeli sesuai dengan harga pasar sebelumnya, semisal kalau sebelumnya Rp2.500 per kilogram dan sekarang harganya Rp500 per kilogram, maka dibeli Rp2.500 per kilogram.
Sayuran itu kemudian dikemas dalam dua paket, yakni paket 1 seharga Rp25 ribu dan paket 2 seharga Rp45 ribu. Satu paket berisi aneka sayuran dari petani.
“Sampai saat ini sudah ada 2.424 paket sayur yang dipesan ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi,” kata Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini berharap para bupati dan wali kota menggerakan ASN setempat memborong sayuran petani.
“Saya sudah kirimkan pesan ke bupati dan wali kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan,” harapnya.