Mataram, Gatra.com - Langkah strategis Pemprov NTB dalam membangun pariwisata berkelanjutan di NTB terus dilakukan. Untuk hal ini terdapat 3 strategi dan langkah yang dilakukan Pemprov NTB. Diantaranya, preparing dengan mengambil langkah taktis sejak dini. Selain itu repositioning yakni reposisi menuju destinasi pariwisata berkelanjutan. Berikutnya engaging dengan menjadikan momen yang tepat untuk membangun “kerinduan” akan berwisata.
"Pandemi Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata di NTB sangat terpukul. Banyak industri dan pelaku pariwisata yang terpaksa berhenti bekerja dan beroperasi. Namun kesempatan ini harus dapat dijadikan peluang untuk menata dan membangun kembali pariwisata yang berkelanjutan. Meski demikian kami bertekad pembagunan pariwisata di NTB harus pariwisata yang berkelanjutan," kata Wagub NTB Hj Rohmi Djalilah di Mataram, Kamis (3/8).
Menurut Wagub, pandemi Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata di NTB sangat terpukul. Banyak industri dan pelaku pariwisata yang terpaksa berhenti bekerja dan beroperasi. Namun kesempatan ini harus dapat dijadikan peluang untuk menata dan membangun kembali pariwisata yang berkelanjutan.
Pengurus Besar Nahdlatun Wathan ini menegaskan, pembangunan pariwisata berkelanjutan harus berorientasi dan fokus pada lingkungan. Untuk itu, Pemprov NTB telah menerapkan standar dengan sertifikasi Clean, Health, Safety and Environment (CHSE) kepada para pelaku wisata.
“Jadi industri dan pelaku pariwisata harus menerapkan protokol kesehatan menghadapi Covid-19, mempersiapkan lingkungan yang bersih dengan mengelolah sampah dengan baik. Pengalaman kita, yang pertama kali dilihat oleh wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata adalah metode itu, sehingga CHSE ini bukan hanya dimasa pandemi tapi digunakan seterusnya," kata mantan Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur periode 2009—2013 ini.
Rohmi menambahkan, kunci membangun pariwisata berkelanjutan adalah dengan memiliki SDM yang kompeten dan handal. Untuk itu, Pemprov NTB telah melakukan berbagai program seperti membangun pengembangan kemitraan, memberikan beasiswa khusus untuk jurusan pariwisata, hingga bimtek pengelola pariwisata.
Dikatakan, selain SDM, pemerintah juga sedang menata transportasi massal. Mulai dari menyediakan angkutan massal perkotaan, revitalisasi trayek, pembangunan jalan bypass dan pengembangan rute jalur darat maupun laut.
“Berkunjung ke NTB merupakan hal yang tepat, sebab di NTB destinasi wisata yang dimiliki lengkap. Sebut saja keindahan alam seperti pantai, gunung dan air terjun. Segi budaya yaitu kerajinan tenun, cukli, musik, tarian dan atraksi budaya,” ujar Ummi Rohmi.
Selain itu, dalam mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di NTB, Pemprov juga memiliki program NTB Zero Waste dan NTB hijau sebagai penunjang. Program ini bertujuan agar sampah di NTB terkelola, dengan persentase 70% penanganan dan 30% pengurangan yang ditargetkan 2023. Pemprov juga memiliki target 152.000 hektar harus tertanami pohon di tahun 2023.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB) Achris Sarwani mengapresiasi langkah dan upaya Pemprov. NTB dalam membangun kembali geliat pariwisata yang terpuruk akibat pandemic global Corona Covid-19.
“Pengalaman dan program yang mendukung kebangkitan pariwisata yang berkelanjutan di NTB, menjadi pembelajaran yang patut dicontoh,” kata Achris.