Home Milenial Survey di Medan, Anak Tidak Selalu Belajar Selama BDR

Survey di Medan, Anak Tidak Selalu Belajar Selama BDR

Medan, Gatra.com - Survei Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI) menemukan masih ada pelajar di Medan dan Deli Serdang, yang sama sekali tidak mengikuti program Belajar Dari Rumah (BDR) periode Maret - Juni lalu.

Manajer GNI Medan-Deli Serdang, Anwar Situmorang kepada Gatra.com di Medan, Kamis, (3/8) mengatakan pihaknya telah melakukan survei. Survei tersebuti melibatkan 227 responden dari siswa yang disponsori GNI dari tingkat SD, SMP dan SMA.

"Dari seluruh responden, hanya 66,51 persen yang mengikuti BDR. Sedangkan 33,49 persen sama sekali tidak belajar karena tidak memiliki sarana belajar seperti hp Android," terang Manajer GNI Medan-Deli Serdang, Anwar Situmorang kepada wartawan di Medan, Kamis (3/9).

Lebih lanjut Anwar mengatakan GNI juga menemukan, tidak semua siswa yang memiliki sendiri hp Android dan kuota internet, aktif belajar setiap hari. Dari 125 siswa yang memiliki hp Android, hanya 29,60 persen yang setiap hari mengikuti pembelajaran. Sedangkan sisanya 70,40 persen pernah absen beberapa kali.

"Sekalipun anak-anak ini memiliki hp Android dan kuota internet yang cukup, namun faktor materi dan metode belajar yang membosankan serta minimnya interaksi antara guru dengan siswa, menjadi alasan utama mereka tidak tertarik belajar setiap hari," kata Anwar.

Anwar mengatakan, selama pandemi COVID-19, guru masih sering memberikan tugas individu seperti menyelesaikan soal-soal hitungan dan meringkas buku. Tugas-tugas seperti itu dianggap membosankan oleh siswa.

"Sehingga tidak heran kalau matematika, dianggap mata pelajaran paling membosankan selama pandemi. Itu karena matematika diajarkan sebatas mengerjakan soal-soal hitungan dan rumus," tambahnya.

Anwar juga mengatakan, sekalipun guru menggunakan aplikasi digital, namun metode pembelajaran yang dipakai guru masih satu arah. GNI menemukan, guru-guru cenderung hanya mengandalkan aplikasi Whatsapp untuk mengirimkan tugas kepada siswa. Pengiriman tugas ini, tidak selalu diikuti dengan diskusi yang intens antara guru dan siswa.

Bahkan guru jarang sekali menghubungi siswa untuk bertanya tentang pemahaman siswa tentang materi belajar, termasuk menanyakan kondisi psikologis siswa. "Pada umumnya siswa mengatakan, guru tidak pernah mengunjungi mereka ke rumah untuk pemantauan belajar," Ujarnya.

311