Karimun, Gatra.com - Sejak masa pandemi proses belajar mengajar siswa-siswi di seluruh Indonesia menggunakan sistem daring atau online. Sistem yang saat digunakan untuk mencerdaskan anak bangsa ini ternyata banyak dikeluhkan oleh orang tua. Keluhan orang tua adalah terkait sarana dan prasarana yang digunakan untuk proses pembelajaran anak.
Keluhan yang sering dikeluhkan diutarakan adalah, waktu pembelajaran yang kadang berubah-ubah dan dapat mengganggu aktifitas orang tua. Tidak hanya itu, untuk masyarakat di pulau-pulau yang ada di Karimun juga sulit mendapatkan jaringan internet.
"Rata-rata 20 persen masyarakat di Pulau-pulau terhampat jaringan internet. Dan ada juga yg tidak memiliki handphone android," kata Kadis Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakrie Hasyim, Kamis (3/9/2020).
Namun begitu, kata dia, 80 persen siswa dinilai mampu untuk mengikuti proses belajar secara online. Umumnya, mereka yang berada di wilayah-wilayah perkotaan. "Umumnya itu anak-anak kita yang di kota, daring menggunakan handphone. Kemudian untuk daerah pulau ini mungkin hambatannya jaringan," ungkapnya.
Bakri menambahkan, para orang tua dapat memilih langkah alternatif belajar secara Luring, yaitu guru dan murid bertatap muka. Akan tetapi guru yang mendatangi murid kerumah, untuk memberika tugas-tugas sekolah.