Jakarta, Gatra.com – Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Herzaky Mahendra Putra, mendesak pemerintah untuk menindak tegas pelaku peretasan laman media, di antaranya Tempo dan Tirto serta WhatsApp aktivis Ravio Patra.
Herzaky diskusi virtual yang digelar ILUNI UI, Rabu (2/9), mengatakan, peretasan ini menunjukkan ada resesi ?demokrasi yang tengha dihadapi. Peretasan merupakan tindakan yang menggerogoti demokrasi secara perlahan.
Peretasan terhadap mereka yang berbicara agak kritis tentang pandemi Covid-19 dan usaha penyelamatan ekonomi. "Lagi-lagi yang kena ini ada akun twitter, IG, dan bahkan websitenya. Mereka adalah pihak-pihak yang kritis terhadap pemerintah," ujarnya.
Herzaky meminta agar pemerintah tidak lepas dari tanggung jawabnya. Ia menilai pemerintah punya peran besar dalam menjaga iklim demokrasi yang adil. Pemerintah memiliki alat untuk mencegah bagaimana ini bisa terjadi. Penegakan hukum pun menjadi kuncinya dari berbagai kasus peretasan yang terjadi.
Meski begitu, Herzaky dalam siaran pers, menyayangkan kasus-kasus peretasan yang menimpa pihak-pihak yang bersuara kritis ini tidak ditindak lebih lebih lanjut. "Siapa pelakunya? Ada by omnission atau pengabaian terhadap kasus-kasus tersebut," katanya.
Herzaky juga meminta keseriusan pemerintah dalam menangani kasus-kasus peretasan tersebut sebagai komitmen terhadap demokrasi. "Pemerintah harus siap dikritisi, harus siap berdialektika. Jangan sampai ada ketidakadilan," ujarnya.