Cilacap, Gatra.com – Petani buah Dusun Cikuya, Bantarsari, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berjaringan dengan koperasi untuk menyasar konsumen langsung atau end user. Langkah ini dilakukan untuk merespons kecenderungan konsumen yang menghendaki pengiriman langsung (delivery order) menyusul pandemi Covid-19.
Ketua Kelompok Petani Cinta Tani Cikuya, Karsiman mengatakan melalui jaringan itu, petani belajar tata kelola pertanian yang lebih maju hingga pengelolaan pascapanen. Misalnya, pemupukan, perawatan tanaman dan buah, hingga pengemasan.
“Harapan kami nanti produknya lebih bagus dan harganya juga lebih tinggi,” ucapnya.
Karsiman menjelaskan, biasanya petani menjual langsung hasil panen kepada pengepul buah atau tengkulak. Namun, dengan berjaringan ini, petani melalui kelompok akan membeli buah dan langsung dikemas.
Saat ini, petani lebih berkonsentrasi bertanam pisang. Populasi mencapai kisaran 70 ribu batang dengan produksi sekitar satu ton per pekan. Nyaris semua jenis pisang ditanam oleh petani, namun dengan unggulan jenis pisang ambon hijau, ambon kuning, raja, cavendish dan baranang.
Sementara, Ketua Koperasi Desmantara, Akhmad Fadli mengatakan pemasaran dari petani langsung ke end user memiliki dua keuntungan. Di satu sisi, petani akan memperoleh harga yang lebih baik. Di sisi lain, konsumen juga akan mendapatkan barang yang lebih berkualitas dengan harga yang relatif lebih rendah.
“Karena memutus rantai distribusi, maka biaya variabel juga bisa ditekan,” kata Fadli.
Dia menjelaskan, koperasi juga menggandeng lembaga berpengalaman untuk tata kelola pertanian, dan pengemasan pascapanen. Dari petani buah sudah dalam keadaan terkemas dan didisinfeksi sehingga aman dikonsumsi.
“Semoga pada September ini serapan sudah mulai dilakukan,” ujarnya.