Yogyakarta, Gatra.com – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Mumtaz Rais menyebut rencana ayahnya, Amien Rais, membentuk partai baru sebagai halusinasi. Simpang jalan politik bapak-anak ini terjadi hingga tingkat lokal.
"Kalau memang PAN Halusinasi sampai beneran terbentuk dan diisi seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500, maka saya sebagai Ketua POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk giveaway, persembahan dari saya,” ujar Mumtaz kepada media, Selasa (1/9).
Dikonfirmasi soal ini oleh wartawan Gatra.com, Ridho Hidayat, selama dua hari ini dari Yogyakarta, Mumtaz hanya mengirim gambar emoji berkacamata di aplikasi Whatsapp-nya, Rabu (2/9).
Ketua Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPP PAN di bawah Ketua Umum Zulkifli Hasan ini enggan menanggapi hal itu. Namun ia mengizinkan Gatra.com mengutip pernyataannya tersebut.
Mumtaz dan Zulhas bersimpang jalan dengan Amien. Zulhas ingin bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Mumtaz ingin jadi menteri Jokowi. Sementara itu, Amien hendak beroposisi hingga akhirnya dikabarkan didepak dari PAN, partai yang turut dibidaninya.
Dukungan Mumtaz dan PAN ke Jokowi tampak di Pilkada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mumtaz yang semula mencalonkan diri sebagai calon bupati Sleman, misalnya, rela mundur demi majunya calon bupati usungan PDIP, Kustini - Danang Maharsa, hingga akhirnya membawa gerbong PAN merapat dan berkoalisi dengan PDIP.
Ketua PAN Sleman Sadar Narima yang semula hendak mengusung calon sendiri pun diberhentikan dan digantikan pelaksana tugas. Di Gunungkidul, loyalis Amien, Wakil Bupati petahana Immawan Wahyudi juga terdepak sebagai calon bupati usungan PAN.
Mumtaz bahkan sempat menyebut Amien bukan bapak ideologisnya dan lebih memilih Bung Karno. “Kan itu pernyataan beliau sebagai bapak biologis, tapi tak serta merta itu menjadikan ia otomati juga bapak ideologis saya,” kata Mumtaz pada Gatra.com, Juli lalu, menanggapi Amien yang disebut tak setuju Mumtaz masuk kabinet Jokowi.
Sebaliknya, hasrat Amien beroposisi tampak dari 13 video unggahannya di akun Youtubenya selama dua pekan ini. Semua video berisi kritik atas pemerintahan Jokowi. Amien menyiapkan satu video lagi berupa rekomendasi untuk Jokowi sesuai judul video-video itu, ‘Pilihan buat Jokowi: Terus atau Mundur’.
Kendati berbeda jalan politik, ucapan Mumtaz dikaitkan dengan Amien yang disebut pernah bernazar jalan kaki Jakarta-Yogyakarta jika Jokowi terpilih sebagai presiden, meski nazar ini dibantah PAN DIY.
Jika nazar Amien tersebut tak jelas dasarnya, pernyataan Mumtaz amat gamblang di media. Nazar itu muskil dipenuhi mengingat jarak Pantai Kapuk di Jakarta dan Labuan Bajo di NTT sekitar 1.900 kilometer.
Apalagi pernyataan Mumtaz tak berhenti di situ karena ia sesumbar bakal berenang balik lagi Labuan Bajo - Pantai Kapuk jika Menteri Hukum dan HAM memberi izin pendirian partai baru ayahnya.
Ia yakin PAN Reformasi tak akan terbentuk karena tak ada kader PAN yang akan gabung. “Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para luntang-lantung halusinasi mau bikin partai,” kata Mumtaz.