Home Kesehatan KBM Tatap Muka, Sekolah di Tegal Sediakan Angkutan Khusus

KBM Tatap Muka, Sekolah di Tegal Sediakan Angkutan Khusus

Tegal, Gatra.com - SMPN 9 Kota Tegal, Jawa Tengah menyediakan angkutan umum khusus sebagai transportasi siswa untuk berangkat dan pulang sekolah selama kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.

SMPN 9 yang terletak di Jalan Martoloyo, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur pada Senin (1/9) mulai menggelar pembelajaran tatap muka setelah lebih dari tiga bulan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran tatap muka digelar setelah sekolah mendapat izin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan.

"Kami merupakan sekolah yang paling terakhir menggelar pembelajaran tatap muka. Sebelumnya masih pembelajaran jarak jauh karena kita mempertimbangkan 45 persen siswa kami berasal dari Kabupaten Tegal. Setiap hari mereka berangkat dan pulang pakai angkutan umum bercampur dengan penumpang umum jadi sangat berisiko terkena Covid-19," kata Kepala SMPN 9, Eko Winarno, Selasa (1/9).

Oleh karena itu, lanjut Eko, sekolah bekerjasama dengan pengusaha angkutan umum dalam penyediaan sarana transportasi berupa Elf untuk mengantar-jemput siswa saat berangkat dan pulang sekolah. Dengan begitu siswa tidak bercampur dengan penumpang umum sehingga mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

"Setiap hari ada tiga armada yang disiapkan untuk menjemput siswa di titik kumpul saat berangkat dan di sekolah saat pulang. Satu armada sekitar 20 siswa. Sebagian siswa dari luar kota juga ada yang diantar jemput orang tua, jadi tiga armada mencukupi untuk mengangkut siswa dengan menerapkan protokol kesehatan," terang Eko.

Eko mengatakan, angkutan khusus tersebut juga dilakukan penyemprotan disinfektan sebelum digunakan untuk mengangkut siswa baik saat berangkat maupun pulang sekolah. "Sopir sudah kami beri sarana disinfektan. Pagi hari saat berangkat disemprot, ketika mau pulang juga disemprot," ucapnya.

Sementara itu, pembelajaran tatap muka menurut Eko dilaksanakan dengan sistem bergiliran. Siswa dari tiap kelas bergantian satu hari berangkat, satu hari libur.

"Saat pembelajaran, jumlah siswa di satu kelas juga dibatasi 50 persen dari total jumlah siswa. Kemudian, jam pelajaran hanya sampai pukul 11.00," imbuh Eko.

500