Home Kesehatan Kenali Kanker Payudara Metastasis dan Angka Harapan Hidupnya

Kenali Kanker Payudara Metastasis dan Angka Harapan Hidupnya

Jakarta, Gatra.com- Subtipe kanker pada penderita kanker payudara menjadi hal menentukan dalam pemilihan obat yang disarankan dokter. Karenanya, laboratorium patologi dengan kemampuan lengkap harus tersedia pada semua provinsi dan rumah sakit yang menangani kanker di tanah air.

“Dengan memahami subtipe kanker payudara, diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesembuhan dan kualitas hidup penderita kanker payudara metastatis,” ungkap Hematologi Onkologi Medik RS Kanker Dharmais, DR. dr. Ronald Hukom, SpPD-KHOM dalam Press event Pfizer, Webinar Kanker Payudara Metastasis subtipe HR-posotif HER2-negatif di Jakarta, Senin (31/8).

Ronald menjelaskan, untuk mengetahui subtipe kanker payudara metastatis, semua hasil biopsi, misalnya core-biopsy, atau hasil operasi pengangkatan tumor dengan laporan patologi kanker payudara harus diperiksa dengan beberapa tes tambahan untuk mengetahui subtipenya, termasuk dengan tes HR (ER/PR) dan HER2.

Dikatakan Ronald, terapi yang tersedia untuk kanker payudara metastatik di Indonesia sudah cukup lengkap. Hal ini tergantung hasil patologi, perawatan bisa dilakukan dengan kemoterapi, terapi hormon, dan terapi target.

Juga imunoterapi dan sekarang ini juga sudah tersedia CDK 4/6 inhibitor untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

“Sebelum memulai pengobatan pada kanker payudara metastatik, pasien harus yakin sudah mendapat informasi yang cukup. Bila perlu dengan minta opini kedua pada dokter ahli lainnya, dan terapi harus dilakukan oleh dokter yang tepat, khususnya Onkologi Medik yang berpengalaman,” ungkap Ronald.

Ronald menjelaskan bahwa pengobatan pada pasien stadium 1 dan stadium 2 memiliki harapan sembuh hingga 90%. Sedangkan pasien stadium 3, angka kesembuhannya sekitar 60%. Lalu penderita stadium 4 potensi sembuhnya lebih kecil lagi, dikisaran 20-25% dengan harapan hidup hingga 5 tahun.

"Banyak yang datang sudah stadium 3 atau stadium 4. Benjolan kecil tidak ada rasa sakit dianggap berobat nanti saja, ternyata tumor sudah besar dan timbul luka," ungkap Ronald.

Menurut Ronald, angka statistik tadi memang berdasarkan studi lama sekitar 10 tahun lalu. Menurut dia, dengan perkembangan obat terbaru saat ini banyak manfaat dari obat anti kanker yang bisa membuat angka harapan hidup penderita kanker menjadi lebih lama.

Misal penderita kanker stadium 4 bisa memiliki median harapan hidup menjadi 40 hingga 50 bulan dibandingkan sebelumnya hanya 20 bulan. "Obat- obat baru bisa dua kali lipat," ujar Ronald.

Data Globocan 2018 menyebutkan, di Indonesia ada 58,256 kasus baru pada tahun tersebut. Kanker payudara menempati peringkat kanker tertinggi dan menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian karena kanker, setelah kanker paru-paru.

Kanker payudara metastatis subtipe tertinggi di Indonesia, Hormone Receptor-positive (HR+), Human Epidermal growth factor Receptor 2-negative (HER2-). Ini merupakan 73% dari semua kasus kanker payudara metastatis di seluruh dunia.

Menurut para ahli kesehatan, secara global diperkirakan terjadi peningkatan sekitar 43% dalam kematian akibat kanker payudara dari 2015 hingga 2030. Sebagian besar ini merupakan akibat dari penyakit metastasis atau sel kmanker yang menyebar ke organ lain di dalam tubuh.

Sekitar 70% dari waktu penyebarannya, subtipe kanker payudara HR+/HER2- menyebar ke tulang, jaringan lunak seperti kelenjar getah bening. Bahkan kadang-kadang terlihat di organ-organ seperti paru-paru atau hati, maupun di kulit.

Terdapat lebih dari 20 subtipe kanker payudara yang berbeda dalam presentasi, respon terhadap pengobatan, termasuk hasilnya. “Perlu bagi pasien untuk mencari dan mendapatkan pengobatan inovatif yang tepat sesuai dengan subtipe-nya,” ungkap Medical Director Pfizer Indonesia, dr. Handoko Santoso.

Lebih lanjut ia mengatakan, Pfizer berfokus pada ilmu pengetahuan tentang kanker payudara selama lebih dari dua dekade terakhir. Yakni melalui aktivitas riset dan pengembangan inovatif berbasis uji klinis terhadap lebih dari 25.000 pasien kanker sejak 1995.

“Yakni untuk mencapai kemajuan dalam pengobatan kanker payudara secara signifikan pada setiap tahapan stadium maupun subtipe. Serta memberikan informasi yang komprehensif dan kredibel, khususnya bagi pasien kanker payudara metastatis subtipe  HR+ / HER 2-.” ungkap Handoko.

3340