Cilacap, Gatra.com – Masyarakat di Pegunungan Cilacap, Jawa Tengah melakukan gerakan penananam kembali atau replanting tanaman pandan sebagai bahan baku tikar yang menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat pegunungan. Gerakan ini dilakukan lantaran selama 10 tahun terakhir warga kesulitan memperoleh bahan baku.
Inisiator Gerakan, KH DR Fathul Amin Aziz mengatakan bahan baku hanya diperoleh dari Cianjur, Garut, Tasikmalaya hingga Kebumen. Selain jauh, harga bahan baku daun pandan semakin mahal. Akibatnya, pendapatan perajin semakin menipis. “Keuntungannya sangat sedikit,” kata Aziz, akademisi yang juga berasal dari Pesahangan, Cimanggu ini.
Dia menjelaskan, sebelumnya pandan tumbuh subur di Pesahangan. Akan tetapi, lantaran penyakit, pandan banyak yang mati. Selain itu, kebutuhan yang tinggi yang tidak dibarengi dengan perluasan lahan juga menyebabkan eksploitasi berlebih ke tanaman pandan. Akibatnya, pandan langka dan mahal.
Karena itu, ia lantas melakukan gerakan penanaman kembali pandan di lahan miliknya. Warga kemudian digerakkan untuk kembali menanam pandan sebagai tanaman sela, di kebun masing-masing. Kini, usia pandan sudah hampir satu tahun dan mulai bisa dipanen. “Ini sudah ada beberapa yang panen. Empat bulan lagi juga sudah mulai banyak yang panen,” ucapnya.
Aziz mengemukan, adalah komoditas penting masyarakat di pegunungan, terutama di Desa Pesahangan, Kecamatan Cimanggu. Kerajinan tikar pandan menjadi pendapatan tambahan sebagian besar keluarga di desa tersebut.
Seorang petani, Bapung Dikin, yang juga seorang perajin mengaku turut menanam kembali pandan karena keluarganya sangat membutuhkan bahan baku pandan. Tiap tiga hari, ia harus mendatangkan pandan dari Jawa Barat, dengan harga lumayan mahal. “Seiket Rp7.000. Itu nanti setelah diproses paling jadi satu tikar,” ujarnya.
Bapung menjelaskan, istri, anak dan keponakan-keponakannya yang perempuan adalah perajin tikar pandan yang handal. Tetangga-tetanggnya juga juga perajin tikar yang sudah menggeluti pekerjaan itu sejak puluhan tahun silam.