Kendal, Gatra.com - Semenjak ditetapkan sebagai Lapas Produktif, Lapas Terbuka Kendal yang berlokasi di Desa Bleder dan Bangunsari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, terus meningkatkan produktivitas pangan. Hal ini seperti yang diharapkan oleh Menteri Hukum dan HAM pada tahun 2017 yang lalu sebagai Lapas Produktif.
Selain itu, berbagai kegiatan pembinaan kemandirian yang bertujuan memberikan bekal keterampilan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan terus berkembang. "Apalagi di masa pandemi saat ini pangan menjadi sektor yang wajib dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya," kata Kepala Lapas Terbuka Kabupaten Kendal, Rusdedy, pada Senin, (31/8).
Rusdedy juga menceritakan kondisi Lapas sempat kosong beberapa waktu karena ditinggal warga binaannya yang melaksanakan asimilasi di rumah. Dengan semangat dan tak kenal menyerah, Lapas Terbuka Kendal kini kembali di isi oleh warga binaan pekerja. "Bahkan, saat ini mereka mampu memproduksi pangan hingga ratusan ton," ungkapnya.
Untuk mewujudkan Lapas Produktif, kata dia, pihaknya menggandeng berbagai pihak. Di antaranya Kementerian Pertanian (Kementan) dan Bappenas untuk mendorong program ketahanan pangan nasional penanaman jagung di lahan UPT Pemasyarakatan.
"Di samping itu, Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan Kabupaten Kendal, juga mendorong budidaya perikanan dan peternakan bersama Yayasan Inisiatif Indonesia Biru Lestari (WAIBI) di bidang pelatihan agribisnis," ujar Rusdedy.
Kemudian, CV Indoshrimps di bidang budidaya udang vaname sistem kolam bundar, CV Putra Kirana di bidang budidaya buah-buahan dan tanaman sayuran.
"Ada juga PT Sido Muncul dalam bidang budidaya tanaman herbal, Yayasan Global Ikhwan Indonesia dalam bidang pembinaan kepribadian dan Kementerian Agama dalam bidang pembinaan keagamaan," ungkapnya.
Menurut Rusdedy, beberapa kegiatan yang menghasilkan, seperti budidaya tanaman jagung seluas 15 hektare dengan hasil panen mencapai 5 ton per hektare. Sehingga total hasil panen jagung bisa mencapai 75 ton untuk satu kali masa tanam.
"Dalam satu tahun Lapas Terbuka Kendal juga dapat melakukan 2 kali masa tanam hingga jumlah total yang didapat 150 ton per tahun, dan juga budidaya 25.000 tanaman jenis buah melon," ungkapnya.
Dengan hasil per pohon rata rata 4 kilogram, maka hasil per periode tanam mencapai 100 ton. Bahkan, budidaya melon per tahun bisa 4 kali tanam, sehingga total per tahun budidaya melon mencapai 400 ton.
"Selain buah melon, Lapas Terbuka Kendal juga mengembangkan budidaya buah semangka 2400 pohon dengan hasil per pohon sekitar 3 kilogran," ucap Rusdedy.
Tidak hanya di bidang pertanian, Rusdedy juga mengaku di bidang peternakan yakni budidaya ayam petelur. Dalam sehari, dari budidaya itu dapat menghasilkan 125 kilogram telur, dan setiap bulannya mencapai 3,75 ton.
"Apabila diakumulasikan per tahunnya mencapai 45 ton, bidang perikanan Lapas Terbuka Kendal mengembangkan budidaya udang Vaname dengan hasil per tahun mencapai 36 ton," jelasnya.
Dikatakannya, berbagai kegiatan pembinaan kemandirian yang semula hanya bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan telah berdampak positif. Selain itu, juga mendukung program ketahanan pangan nasional melalui kegiatan pembinaan kemandirian di Lapas Terbuka Kendal.
Rusdedy juga memberikan motivasi bahwa dalam mengelola semua kegiatan agar berjalan dan terus produktif kuncinya adalah bersinergi.
"Kita harus mampu bersinergi dengan semua stakeholder pemangku kebijakan dan kepentingan seperti yang sudah berjalan saat ini di Lapas Terbuka Kendal adalah hasil dari bersinergi dan bekerja bersama antara Kementerian/Lembaga, NGO, swasta dan kelompok-kelompok tani, sebagaimana komitmen yang diusung," katanya.