Medan, Gatra.com- Akhir pekan lalu, Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut (TNI-AL) menggelar Patroli Terkoordinasi (Patkor) 149/20 di Selat Malaka bersama dengan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM). Kegiatan yang rutin dilaksanakan empat kali dalam setahun tersebut diharapkan dapat menjaga keamanan dan stabilitas di Selat Malaka.
Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, S.E, M.M, mengatakan patroli ini penting dilakukan, karena Selat Malaka merupakan salah satu choke points dari 9 choke points di dunia dan merupakan jalur pelayaran terpadat.
“Kerja sama dalam kegiatan Patkor antara TNI AL dan TLDM dapat menciptakan keamanan di Selat Malaka. Kegiatan Patkor mampu mencapai sasaran operasi yakni menjamin keamanan perairan Selat Malaka," jelas dalam keterangan pers tertulis, Ahad (30/8).
TNI AL dalam hal ini Koarmada I terus membangun dan memelihara stabilitas di kawasan dengan melaksanakan peran diplomasi. Koarmada I yang memiliki wilayah kerja berbatasan langsung dengan 5 negara tetangga.
Koarmada I terus aktif melaksanakan peran diplomasi dengan negara-negara di kawasan untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan serta mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga.
“TNI AL berkomitmen menjaga dan memberikan jaminan rasa aman kepada pengguna Selat Malaka dari berbagai macam kerawanan dan tindakan merugikan. Kerawanan yang berpotensi di daerah perbatasan diantaranya adalah penyelundupan, pelanggaran hukum dengan kekerasan,” jelasnya.
Selain itu, penyelundupan komoditi narkoba yang masih marak terjadi juga harus dihadapi bersama-sama dengan melakukan kerja sama dengan negara tetangga. Karena pelanggaran dan permasalahan stabilitas ini selalu melibatkan dan berdampak langsung terhadap negara-negara tetangga.
Salah satu peran diplomasi TNI AL diwujudkan dalam latihan bersama dengan negara sahabat, unsur Koarmada I yaitu KRI Sutanto-377 melaksanakan Passing Exercise (Passex) dengan unsur TLDM KD Laksamana Tun Abdul Jamil-135 di Selat Malaka.
Pada Patkor Malindo 149/20 sendiri, dilaksanakan latihan yang meliputi Flaghoist Exercise, Flash Exercise, Maneuver Exercise dan di akhiri dengan Sail Pass dengan saling memberi penghormatan antara KRI Sutanto-377 dan KD Laksamana Tun Abdul Jamil-135 kemudian langsung menuju sektor masing-masing di perairan Indonesia dan Malaysia untuk melanjutkan patroli terkoordinasi.