Rembang, Gatra.com - Krisis air bersih mulai dirasakan warga Desa Pranti, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa tengah. Untuk membantu warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan air bersih. Sebanyak 14 tangki air bersih disalurkan kepada warga setempat, Ahad (30/8).
Bantuan air bersih ini langsung diserbu warga. Wati, salah satu warga mengaku sudah satu bulan mulai kekurangan air bersih. Untuk mencari air bersih, warga harus keluar desa yang jaraknya sekitar dua kilometer.
"Kalau untuk nyuci baju dan makan ternak masih ada, tapi keruh. Kalau untuk makan minum warga ambil air keluar desa. Jaraknya ya lumayan. Harus pakai sepeda motor," kata Wati.
Wati mengaku, kekeringan sudah menjadi langganan setiap tahun di Desanya. Air sumur warga mulai mengering ketika musim kemarau datang.
Kalau disini sudah langganan mas. Setiap tahun pasti kekeringan. Sumber air gak ada karena memang lahannya kering," ungkapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) BPBD Rembang, Budi Asmara mengungkapkan, hingga bulan Agustus ini ada 10 Desa di 6 Kecamatan yang mulai mengalami kekeringan. "Paling parah itu di Kecamatan Pamotan dan Sulang ini. Hari ini kita droping 14 tangki ke warga," jelas Budi
Budi mengaku, Puncak musim kemarau di Kabupaten Rembang diprediksi akan berlangsung mulai Agustus sampai November mendatang. Untuk bantuan air bersih, Pemkab telah mengalokasikan sebesar Rp200 juta.
"Alhamdulillah untuk tahun ini kita dapat anggaran untuk droping air sebesar 200 juta. Semoga anggaran ini bisa mencukupi untuk bantuan droping air ke warga yang diprediksi akan berlangsung sampai November mendatang," ungkapnya.