Jenewa, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pengujian semua kasus yang dicurigai kasus Covid-19 terlepas dari tingkat gejalanya.
Penyataan ini diugkapkan kepala teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove pada hari Kamis, dikutip Reuters, Sabtu (29/8).
Pernyataan Kerkhove ini dipandang sebagai peringatan atas perubahan yang terjadi baru-baru ini dibuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dalam pedoman pengujian COVID-19. Pedoman baru, yang diperbarui awal minggu ini, tidak lagi merekomendasikan pengujian untuk kebanyakan orang tanpa gejala.
Perubahan mendadak dalam pedoman tersebut memicu kekhawatiran dari beberapa dokter dan ahli, yang memperingatkan bahwa pembawa asimtomatik (tanpa gajala) memainkan peran utama dalam menyebarkan COVID-19.
“Yang kami gariskan adalah strategi untuk menemukan kasus secara aktif sehingga kami memiliki rekomendasi untuk menguji kasus yang dicurigai. Dan dalam situasi di mana memungkinkan, untuk memperluas pengujian jika perlu, untuk benar-benar mencari kasus sehingga mereka dapat diisolasi dan pelacakan kontak dapat dilakukan,” kata Kerkhove pada sebuah penjelasan di Jenewa.
Sementara jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi terjadi peningkatan lebih dari 30.000 per hari. CDC AS telah mengubah pedoman pengujian COVID-19 tanpa memberikan penjelasan apa pun.
"Tidak semua orang perlu diuji," kata pedoman baru itu.
Sebelumnya, badan tersebut mengatakan dilakukannya tes virus sesuai untuk orang yang baru saja atau dicurigai terpapar, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.
American Medical Association (AMA) pada hari Rabu menanggapi dalam sebuah pernyataan bahwa pedoman yang diperbarui akan mengakibatkan penyebaran komunitas dan lebih banyak lonjakan beban kasus.
Pernyataan itu juga mendesak agar CDC dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan harus merilis justifikasi ilmiah untuk perubahan terbaru dalam pedoman pengujian.
Selain ahli medis, banyak negara bagian juga menjelaskan bahwa mereka tidak yakin dengan pedoman terbaru yang tidak ilmiah.
Media AS melaporkan bahwa gubernur negara bagian California, New York, Washington dan Kentucky mengkritik pedoman baru tersebut, dan mencatat bahwa mereka tidak akan mengubah metode pengujian yang sudah berlangsung saat ini.
"Malu pada orang-orang di CDC," kata Gubernur Negara Bagian New York, Andrew Cuomo dalam konferensi dengan wartawan pada hari Rabu.
"Saya menganggapnya itu sebagai propaganda politik. Saya pikir itu secara inheren bertentangan dengan diri sendiri, ” katanya dalam laporan WHEC-TV, sebuah stasiun televisi yang berafiliasi dengan National Broadcasting Company (NBC).