Miau Baru, Gatra.com- Salah satu hal penting peran perempuan dalam masa pandemi adalah membangun ketangguhan keluarga. Hal inilah yang membuat Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menjalankan Project Kalimantan Rattan melalui kerja sama dengan Yayasan Doktor Sjahrir dan Vintocraft.
"Peluang selalu ada, dan komitmen kami adalah mengajak para perempuan untuk memanfaatkan peluang walaupun dalam kondisi yang serba tidak menentu," ungkap Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas Elim Sritaba dalam keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Minggu (30/8)
Sebagai informasi, Kalimantan Rattan secara khusus berfokus pada pemberdayaan perempuan dengan mengasah keterampilan anyaman rotan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga mereka.
“Kami berharap kerja sama ini dapat membuat perempuan Kalimantan semakin terampil, dan juga memperhatikan praktik bisnis yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan bernilai tinggi,” ujar Elim.
Program yang telah berlangsung sejak tahun 2019 ini diterapkan di dua desa, yakni Desa Mengkiang di Kalimantan Barat dan Desa Miau Baru di Kalimantan Timur.
Pembina Yayasan Doktor Sjahrir, Kartini Sjahrir menambahkan bahwa ibu sering berperan sebagai garda terdepan dan panutan dalam keluarga. “Di masa pandemi ini, peran mereka pun semakin besar untuk menguatkan keluarga, baik itu dalam hal melindungi anggota keluarga maupun menopang perekonomian," ungkap antropolog dan pemerhati masalah perempuan tersebut.
Kartini menuturkan bahwa pihaknya memberi dukungan penuh agar komunitas-komunitas perempuan ini semakin terlatih dan mampu mengembangkan diri. Menyesuaikan dengan kebiasaan baru, maka diadakan pula pelatihan secara virtual yang diikuti oleh sekitar 40 peserta dan berlangsung tiga hari hingga hari ini.
Vinto B. Effendi, pemilik bisnis kerajinan tangan Vintocraft menyebut para peserta pelatihan anyaman rotan ini sebelumnya sudah memiliki sedikit keterampilan dalam menganyam. Juga sudah terbiasa dengan penggunaan rotan di kehidupan sehari-hari, sehingga potensinya cukup besar untuk dikembangkan.
Dari Desa Kambong dan Mengkiang, Kalimantan Barat saja, sejak akhir 2019 sudah ada 600 hasil karya yang dapat diolah dan dipercantik oleh Vinto.
“Bagi pengrajin tidak ada istilah berhenti dan habis ide. Kami mendukung para peserta untuk lebih konsisten menciptakan kerajinan tangan rotan dengan kualitas yang lebih tinggi, serta terus mengasah kreativitas dan menemukan inovasi-inovasi baru,” ungkap Vinto.
Untuk diketahui, Pemberdayaan perempuan dalam Project Kalimantan Rattan adalah bagian dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Ini merupakan prakarsa APP Sinar Mas untuk memberdayakan warga di sekitar konsesi.
Program DMPA ini dijalankan dengan mendukung masyarakat untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yakni bercocok tanam tumpang sari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, dan perikanan. Serta industri kecil-menengah, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual sebagai alternatif sumber penghasilan keluarga.
Saat ini Program DMPA telah memberikan pendampingan terhadap 335 desa. Juga ebih dari 20.000 kepala keluarga dan 82 komunitas perempuan di beberapa provinsi di Indonesia.