Home Ekonomi Ditolak PDIP, Purwadi Malah Dipercaya Jadi Ketua HKTI

Ditolak PDIP, Purwadi Malah Dipercaya Jadi Ketua HKTI

Sukoharjo, Gatra.com- Meski gagal mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan sebagai calon Bupati Sukoharjo periode mendatang. Namun Purwadi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Sukoharjo justru mendapat amanah menjabat sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Sukoharjo.

Usai dilantik Ketua HKTI Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Abdul Kholiq Arif di sebuah gedung pertemuan di Sukoharjo, Sabtu (29/8) sore, bersama dengan sejumlah anggota baru HKTI lainnya, Purwadi mengatakan, setelah pelantikan ini, pihaknya akan segera menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder, diantaranya pemerintah daerah, TNI dan Polri. Hal ini untuk memperjuangkan para petani di Sukoharjo agar mendapat hasil panen yang melimpah.

Purwadi menyampaikan, beberapa program sudah ia gagas dalam waktu dekat ini, diantaranya, penyuluhan tentang strategi menanam di lahan tanah labil ke gapoktan-gapoktan, maupun langsung ke petani hingga tingkat terbawah. Termasuk memberi penyuluhan tentang penggunaan pupuk yang baik dan sesuai.

"Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk menjadikan Sukoharjo tidak saja sebagai daerah yang mandiri dalam ketahanan, namun juga bisa menjadi penyangga pangan di Jawa Tengah," ujarnya.

Diakui Purwadi, saat ini yang masih sering dikeluhkan para petani adalah masalah ketersediaan pupuk. Apalagi menjelang musim kemarau saat ini. Hal itu ia ketahui dari laporan koordinator para petani tingkat kecamatan hingga tingkat desa yang masuk ke kabupaten.

"Menjelang kemarau ini, banyak wilayah di Sukoharjo mengalami kekeringan karena suplai air dari hulu berkurang. Selain itu, soal pupuk memang ada kekurangan karena jatah yang diterima dari pemerintah pusat belum sepenuhnya dapat mencukupi," ucapnya.

Dari permasalahan itu, Purwadi bersama jajaran pengurus lainnya akan berupaya mencarikan solusinya. Sehingga diharapkan persoalan ketersediaan pupuk yang sering dikeluhkan petani tersebut tidak berlarut - larut hanya  karena belum didapat cara untuk menyelesaikannya.

Sekretaris HKTI Sukoharjo yang juga baru, Fadjar Purwanto menambahkan, selain pelantikan pengurus HKTI, kali ini juga dilaksanakan pelantikan Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (PTHKTI) Sukoharjo. Pelantikan bersama merupakan perintah dari DPP HKTI pusat.

"Jadi selain ada HKTI juga ada PTHKTI ditingkat kabupaten. Bahkan untuk HKTI Sukoharjo sendiri, justru sudah terbentuk kepengurusan hingga anak ranting, atau setingkat perdukuhan dibawah kepengurusan tingkat desa," katanya.

Dengan struktur organisasi kepengurusan yang telah menjangkau hingga ketingkat bawah itu, oleh Purwanto disebutkan, kedepan dari pimpinan pusat menginginkan adanya pembentukan Satuan Tugas (Satgas) HKTI yang diambil dari unsur anak muda atau milenial di masing - masing tingkatan.

"Pembentukan Satgas ini, paling tidak akan diambil per dusun minimal 10 orang. Sehingga dari jumlah yang cukup banyak itu akan dapat mengcover seluruh wilayah pertanian di Sukoharjo. Tujuan dibentuknya Satgas dari anak-anak milenial ini adalah agar mereka tertarik menekuni dunia pertanian," paparnya.

Ditambahkan Purwanto, nantinya Satgas yang sudah dibentuk, selanjutnya akan diberikan Pendidikan dan Latihan (Diklat) selama 2-3 hari bekerjasama dengan institusi TNI yang ada di wilayah Sukoharjo.

"Bisa jadi kalau tidak di Brigif 413 Palur, ya di Kopassus Kandang Menjangan. Maka nanti, kami mempunyai Satgas yang benar - benar kuat, dan hebat," tandasnya.

3748