Kashmir, Gatra.com - Tujuh milisi dan seorang tentara India tewas dalam dua baku tembak di Kashmir yang dikuasai India dalam 24 jam terakhir, Sabtu (29/8).
Dikutip The Associated Press Sabtu, juru bicara militer India, Kolonel Rajesh Kalia mengatakan bahwa tiga militan dan seorang tentara tewas Sabtu pagi setelah tentara dan polisi melancarkan operasi pencarian di sebuah desa di distrik Pulwama selatan.
Kalia mengatakan pasukan menemukan satu senapan serbu dan dua pistol dari gerilyawan yang terbunuh.
Pada hari Jumat, tim gabungan pasukan, paramiliter dan polisi mengepung sebuah desa di distrik Shopian selatan menyusul adanya petunjuk bahwa gerilyawan bersembunyi di sana, yang menyebabkan terjadinya baku tembak.
Polisi menyebut, empat militan tewas dan satu lagi ditangkap selama operasi itu, Tentara menyita dua senapan otomatis dan tiga pistol dari lokasi penembakan.
Menurut kelompok hak asasi manusia, Koalisi Masyarakat Sipil Jammu-Kashmir, sejak Januari, pasukan pemerintah telah membunuh 180 militan selama operasi kontra pemberontakan.
Berdasarkan angka resmi, data menunjukkan bahwa lebih dari separuh diantara mereka telah bergabung dengan milisi kurang dari setahun yang lalu, namun sebagian besar baru aktif beberapa bulan ini.
Dalam banyak pertemuan, senjata yang ditemukan oleh pasukan pemerintah pistol. Sedikitnya 68 pasukan pemerintah dan 46 warga sipil juga tewas dalam konflik tersebut.
Kekerasan terjadi hampir setiap hari antara tentara Pakistan dan India di sepanjang perbatasan yang termiliterisasi, membagi Kashmir antara dua saingan. Puluhan warga sipil dan tentara tewas di kedua pihak.
India dan Pakistan mengklaim wilayah Kashmir yang terbagi secara keseluruhan. Sebagian besar Muslim Kashmir mendukung milisi karena wilayah itu dipersatukan baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka.
India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih para pemberontak, tuduhan yang dibantah Pakistan.