Pekanbaru, Gatra.com - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau, Emrizal Pakis, memastikan Riau tidak akan mengirim suporter ke PON XX Papua 2021. Keputusan tersebut untuk menyiasati pengoptimalan anggaran yang dimiliki Provinsi Riau.
"Mustahil kita mengirimkan suporter tahun depan ke Papua. Jaraknya terlalu jauh sehingga ini tentu berpengaruh kepada ongkos yang harus disiapkan," katanya kepada Gatra.com di Pekanbaru, Sabtu (29/8).
Ini bukan pertama kali. Pada PON 2016 di Jawa Barat (Jabar), Riau juga tidak mengirimkan penonton. Namun hal itu disiasati dengan mengerahkan mahasiswa Riau yang berkuliah di Bandung, serta para perantau agar memberikan dukungan. Gelaran PON Jabar tidak terlalu menguras biaya transportasi. Ongkos keberangkatan dan kepulangan seorang atlet atau official saat itu berkisar Rp4 juta, termasuk ongkos transportasi lokal di Jabar.
Sedangkan pada PON Papua, biaya Rp4 juta hanya untuk ongkos sekali jalan ke Jayapura. Dengan demikian untuk ongkos pulang pergi mencapai lebih kurang Rp8 juta. Ini belum termasuk biaya transportasi lokal yang harus disiapkan, termasuk akomodasi.
"Pada PON Papua 2021 kontingen Riau kemungkinan akan mengerahkan suporter asli Papua. Sejauh ini itu cara yang paling memungkinkan bagi kita untuk menghadirkan suporter di Papua," tegas Emrizal.
Pada PON Papua 2021, Riau akan berpartisipasi pada 27 cabang olahraga, serta memberangkatkan 175 orang atlet dan official. Untuk menghadapi PON XX di Papua ini, KONI Riau membutuhkan anggaran sekitar Rp40 miliar lebih. Namun, yang telah disahkan pada APBD Riau 2020 sebesar Rp20 miliar saja.