Medan, Gatra.com – Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut) memamerkan beragam kerajinan dengan tajuk “Pesona Kain dan Kopi Sumut” lewat acara Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2020 di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jumat (28/8).
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi yang membuka pameran secara resmi melalui video conference dalam menyebutkan bahwa tema pesona kain dan kopi Sumut yang diusung sangat cocok dengan situasi yang dihadapi saat ini.
“Ini untuk membantu Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Produksi kain dari Sumut sangat bagus kualitasnya, serta kopi dari Sumut juga sudah diakui dunia. Ini harus kita dorong terus untuk membantu UMKM kita, agar terus dapat bertahan di situasi saat ini," katanya
Pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (30/8) tersebut diharapkan sebagai media memperkenalkan produk unggulan di Sumut. BI berkontribusi dan bersinergi dalam mengembangkan dan menjadi arsitektur penguatan UMKM, baik biaya dan pengembangan.
Rosmaya menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di dunia mengalami kontraksi yang begitu tajam karena adanya pembatasan di berbagai negara. Indonesia sekitar 68% mengalami gejolak karena sulitnya memasarkan hasil usaha akibat daya beli masyarakat turun.
"UMKM merupakan motor pergerakan ekonomi. UMKM berkontribusi 60% pada pergerakan perekonomian nasional. Kita harus melakukan penyesuaian dan harus menangkap peluang yang ada," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat menyatakan, kegiatan ini selain menjadi ajang promosi produk unggulan Sumut, sekaligus sebagai salah satu bentuk komitmen bersama dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
"Karya Kreatif Sumut ini akan dilaksanakan secara semi virtual selama 3 hari, terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2020 sampai dengan 30 Agustus 2020," katanya.
Menurut Wiwiek, dampak pandemi Covid-19 ini juga dapat menjadi kesempatan dan peluang bagi para pelaku UMKM untuk menciptakan peluang usaha baru, menyesuaikan dengan perilaku belanja masyarakat yang semakin mengarah pada layanan daring untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi transaksi secara langsung/tatap muka.
Selain itu, pengembangan UMKM juga diarahkan pada integrasi platform digital dengan semakin dominannya interaksi merchant-platformconsumer. Hal tersebut, antara lain mendorong penggunaan QR Indonesian Standard (QRIS) yang menjadi ujung tombak dalam mendukung transaksi UMKM yang semakin cepat dan efisien.
"Saat ini dari 46 UMKM binaan Kantor Perwakilan BI Sumut, terdapat 34 UMKM telah terhubung dengan conversational commerce dan marketplace lokal maupun nasional dan sejumlah 41 UMKM telah menerapkan 12 pembayaran digital melalui QR Indonesia Standard (QRIS)," katanya.
Gubernur Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi mengapresiasi pelaksanaan pameran tersebut. Edy berharap kegiatan itu dapat membangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19 dan adaptasi UMKM menjalani kehidupan normal yang baru.