Cilacap, Gatra.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah memperingatkan adanya ancaman gelombang tinggi hingga sangat tinggi di perairan selatan Jawa.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Rendi Krisnawan mengatakan gelombang berpotensi mencapai empat hingga enam meter. Tinggi gelombang dipengaruhi meningkatnya angin pada puncak angin timur dan dipengaruhi tiupan Monsun Australia.
“Ketinggian gelombang dipengaruhi kecepatan angin yang mencapai 25 knot,” katanya, Jumat (28/8).
Dia menjelaskan, kecepatan angin tersebut berpengaruh terhadap ketinggian gelombang. Di perairan pantai, tinggi gelombang mencapai 2,5 meter hingga 4 meter. Adapun di perairan Samudera Hindia, ketinggian gelombang mencapai enam meter atau sangat tinggi.
Menurut dia, ketinggian gelombang ini sangat berbahaya untuk pelayaran seluruh jenis kapal, baik ukuran kecil maupun besar. Karenanya, dia meminta agar nelayan dan pengguna transportasi laut mewaspadai kemungkinan munculnya gelombang tinggi ini.
Tak hanya itu, gelombang tinggi juga mencapai pinggir pantai. Wisatawan dan pemancing harus waspada lantaran gelombang tinggi bisa menerjang jauh ke daratan.
“Kondisi Teluk Penyu karena ada di teluk gelombang tidak terlalu tinggi. Tetapi untuk pantai di sisi timur Cilacap dan Kebumen sangat berbahaya,” ujarnya.
Menurut dia, kondisi ini masih akan terjadi pada puncak musim angin timur antara Juli-Agustus ini. Ketinggian gelombang berpotensi turun saat tiba musim pancaroba. Sebab itu, wisatawan dan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir mewaspadai kemungkinan gelombang tinggi ini.
Dia menyebut, akhir Agustus ini wilayah Jawa bagian selatan masih musim kemarau. Pancaroba dan awal penghujan diperkirakan akan tiba pada akhir September atau awal Oktober.