Yogyakarta, Gatra.com - Empat layanan publik untuk meghadapi pandemi di Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Empat inovasi tersebut adalah Gogrok Covid-19 dari Pemerintah Kota Yogyakarta, Laura Sirep Pageblug dari Universitas Gajah Mada, dan dua inovasi masyarakat sipil.
Keduanya adalah Panggungharjo Tanggap Covid-19 (PTC) karya Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, dan Solidaritas Pangan Jogja besutan sejumlah lembaga, seperti Sosial Movement Institute, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Yogyakarta.
Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi bersyukur atas hal ini. “Apresiasi ini kami persembahkan kepada segenap warga desa yang telah berkenan untuk membersamai pemerintah desa dalam setiap upaya menghadirkan layanan negara,” ujar dia kepada Gatra.com, Jumat (28/8).
PTC merupakan upaya mitigasi Covid-19 terhadap warga desa setempat. Warga didata dan dipantau kesehatannya dalam penanganan Covid-19. desa Panggungharjo juga menyiapkan menyiapkan pasardesa.id untuk memasarkan produk desa setempat.
“Apresiasi ini juga kami peruntukan kepada segenap kawan seperjuangan yang telah berkenan merelakan waktu tenaga dan fikiran untuk memberi makna atas setiap perubahan,” imbuh Wahyudi.
Ketiga inovasi lain juga menunjukkan upaya penanganan Covid-19 dengan beragam cara. Laura Sirep Pageblug adalah tayangan audio visual secara daring besutan UGM yang melantunkan petuah dan lagu bahasa Jawa sebagai nasihat di masa pandemi.
Gogrok Covid-19 juga upaya mengatasi pandemi oleh Pemkot Yogya, sedangkan lembaga masyarakt sipil menggagas Solidaritas Pangan Jogja semacam dapur umum untuk membantu warga miskin terdampak wabah.
Kementerian PAN -RB mengumumkan 21 top inovasi itu Rabu (26/8). Hingga 30 Juni 2020, terdapat 1.204 inovasi dari tujuh klaster instansi.
Rinciannya, kementerian/lembaga 141 inovasi, pemerintah provinsi 168 inovasi, pemerintah kabupaten 403 inovasi, pemerintah kota 200 inovasi, perguruan tinggi 98 inovasi, perusahaan swasta 50 inovasi, serta masyarakat sipil 144 inovasi.
Adapun persentase inovasi berdasarkan kategori, yaitu kategori ketangguhan massal 45 persen, kategori cepat tanggap 39 persen, dan kategori pengetahuan publik 16 persen.
“Kami menggunakan dua cara, yaitu mencari inovasi melalui media sosial dan pengumuman ke instansi pemerintah, lembaga masyarakat, dan perorangan untuk mendaftarkan inovasinya pada aplikasi Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa, di kanal YouTube Kementerian PAN-RB.