Indragiri Hulu, Gatra.com - Perempuan 48 tahun itu hanya bisa bengong saat Efrizal menyodorkan bungkusan berisi beras, minyak goreng, gula, dan sejumlah makanan lain itu.
"Ini sekadar meringankan beban kebutuhan keluarga Ibu. Ambillah...," pinta Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) ini sambil menatap perempuan itu ramah.
Yang ditatap masih bengong meski tangannya segera menjemput bungkusan itu. "Terimakasih, Pak," kata perempuan itu, masih gugup.
Ernida tak pernah menyangka kalau dia dan 99 kepala keluarga lainnya di Desa Usul Kecamatan Batang Gansal Kabupaten Inhu itu, bakal kebagian bantuan.
"Macam mimpi saja. Soalnya kampung kami ini, sudahlah jauh, jalan ke sini susah pula. Nah, yang datang mengantar bantuan ke sini, bukan orang sembarangan. Kapolres Inhu," celoteh janda lima anak ini dengan logat Talang Mamaknya yang kental, setengah tertawa.
Memang kata perempuan Talang Mamak ini, beberapa hari sebelumnya Bhabinkamtibmas yang sering mengitari kumpungnya, pernah mendatangi rumah Ernida. "Keluarga saya didata. Eh ternyata untuk dikasi bantuan," katanya.
Baca juga: Antara Polisi, Merah Putih dan Talang Mamak Inhu
Tiga hari lalu, AKBP Efrizal sengaja menyusuri perkampungan warga Talang Mamak itu. Tak hanya ke Desa Usul, dia juga mampir ke Desa Rantau Langsat di kecamatan yang sama mengantar 100 paket bantuan.
Sama seperti pada misi ke perkampungan Talang Mamak di kecamatan lain yang sudah dilakukan sebelumnya, lelaki 43 tahun ini menggandeng Komunitas Offroader Bhayangkara Jeep Community (BJC) untuk misi kemanusiaan itu.
"Kami sengaja mencari medan yang sulit-sulit. Ya ke perkampungan semacam inilah. Alhamdulillah. Para Bhabinkamtibmas sangat membantu misi ini. Begitu juga dengan BJC. Sebab sebahagian besar duit untuk menyiapkan bantuan ini, bersumber dari urunan para anggotanya," cerita ayah dua anak ini kepada Gatra.com.
Alumnus Akpol 2000 ini menyebut, misi kemanusiaan ini masih akan terus berlanjut. Yang pasti, yang akan dijangkau adalah perkampungan paling sulit.
Bagi Tajerian Noor, misi kemanusiaan ini terasa unik. Sebab sambil menggeber jeep nya, para anggota BJC bisa menyalurkan hobi.
"Inhu ini indah. Alamnya sangat eksotis. Sangat cocok untuk para petualang. Bagi kami, misi ini sangat berkesan. Sembari menyalurkan hobi, kami bisa lebih mengenal saudara kami suku Talang Mamak. Kalau tak Pak Kapolres yang mengajak kami, tentu kami tak akan pernah mengenal mereka," kata offroader senior ini.
Efrizal sendiri hanya bisa menarik nafas panjang saat meninggalkan perkampungan Talang Mamak itu, persis seperti dia meninggalkan perkampungan Talang Mamak lain, yang sudah dia kunjungi.
Sebab di Inhu sendiri, ada enam kecamatan yang menjadi perkampungan sekitar 18 ribu warga suku Talang Mamak; Kelayang, Rakit Kulim, Batang Gansal, Batang Cenaku, Peranap dan Rengat Barat.
Sudah hampir semua dijelajahi Efrizal. "Ini menjadi perjalanan yang paling berkesan bagi saya. Dan saya akan selalu rindu dengan perkampungan itu," katanya.