_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Siak, Gatra.com - Deputi IV Badan Restorasi Gambut (BRG), Dr. Haris Gunawan membantah jika banyak pihak menganggap ekosistem gambut memiliki produktifitas rendah, lahan marjinal dan sulit diupayakan.
Padahal, menurut Haris, ekosistem gambut sangat mendukung pembangunan dan kehidupan masyarakat.
"Perlu diketahui, bahwa gambut memiliki peran vital dalam mengurangi bencana hidrometeorologi. Sebab, gambut penyimpan karbon, serta rumah bagi keanekaragaman hayati," kata Haris kepada wartawan di Siak, Kamis (27/8).
Karena itu menurut Haris semua pihak harus berupaya melestarikannya. Salah satu caranya mempraktikkan prinsip paludikultur dalam menjalankan kegiatan budidaya di lahan gambut, terutama pada daerah yang memiliki lahan gambut yang luas termasuk di Kabupaten Siak.
"Berbudidaya lahan gambut memang harus benar-benar memahami karakteristiknya. Gambut yang masuk katagori bagus, berada dalam kondisi basah dengan tinggi muka air (TMA) lebih tinggi dari -0.4 m sepanjang tahun," kata dia.
Haris juga mengaku bahwa hingga saat ini, BRG masih mengidentifikasi spesies potensial gambut, mulai dari nilai keekonomian komoditas, serta melakukan berbagai penelitian atau uji coba di lapangan.
"Minimal tiga faktor penting paludikultur yang harus dikembangkan setiap daerah yang lahannya banyak terdapat lahan gambut," kata dia.
Ketiga faktor tadi, lanjut Haris, yaitu partisipasi masyarakat, keterlibatan sektor swasta/dunia usaha dan kebijakan penataan ulang lanskap ekosistem gambut yang bersinergi.
"Maka itu kami sangat berharap peran dari pemerintah daerah dan masyatakat untuk bersama-sama melestarikan ekosistem gambut. Salah satunya, dengan mendukung restorasi gambut serta mempraktekkan sistem paludikultur dalam pengolahan lahan gambut untuk kemajuan ekonomi masyarakat," kata dia.
