Slawi, Gatra.com - Konsumsi elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meningkat delapan persen selama pandemi Covid-19. Pertamina menambah pasokan untuk menjamin ketersediaan.
"Selama pandemi Covid-19, khususnya Agustus ada kenaikan konsumi elpiji di wilayah Tegal Raya (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes). Ada peningkatan dari rata-rata normal 180 metrik ton per hari, jadi 195 metrik ton per hari. Jadi ada peningkatan sebesar 15 metrik ton atau sekitar 8 persen," kata Sales Branch Manager LPG Wilayah 1 Pertamina Tegal, Vano Daniel Wibawanto, Rabu (26/8).
Menurut Vano, kenaikan konsumsi tersebut antara lain disebabkan adanya libur panjang Hari Raya Idul Adha, HUT Kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam. Selain itu, banyaknya masyarakat yang menggelar acara hajatan dan sudah mulai kembali berjalannya aktivitas perekonomian masyarakat juga turut berimbas pada peningkatan konsumsi.
"Elpji itu bisnis Pertamina yang tidak atau kurang terdampak pandemi. Beda dengan SPBU, elpiji konstan atau stabil, bahkan ada peningkatan kebutuhan di akhir pekan atau long weekend," ujar Vano.
Menurut Vano, pada akhir Juli dan awal Agustus pasokan elpiji 3 kg di wilayah Tegal Raya ditambah sebanyak 115.320 tabung per hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur panjang. "Kalau penyaluran normal di Kabupaten Tegal, rata-rata 152 metrik ton, Brebes 159 metrik ton, Kota Tegal 32 metrik ton," ujarnya.
Vano juga mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan penambahan pasokan sebagai langkah jangka panjang untuk menjaga ketersediaan elpiji 3 kg di masyarakat. "Kami akan menambah pasokan setelah ada koordinasi dengan pemda. Kami berharap pemda segera bersurat, supaya bisa dieksekusi di lapangan," ujar dia.
Langkah koordinasi tersebut juga dilakukan terkait pengawasan agar penggunaan elpiji 3 kg yang merupakan elpiji bersubsidi tepat sasaran sehingga tidak terjadi kelangkaan. "Elpiji 3 kg untuk warga tidak mampu. Jadi kami imbau masyarakat yang sudah mampu atau bisnis yg levelnya sudah menengah ke atas untuk tidak pakai elpiji 3 kg," tandas Vano.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas DPC Pekalongan, Fajar Mahardika memastikan ketersediaan stok elpiji 3 kg di pangkalan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan di tengah terjadinya peningkatan konsumsi.
"Kalau ada keterlambatan pengiriman itu hanya pengiriman dari SPBE ke agen, dan agen yang ke pangkalan yang mungkin terlambat. Namun kalau pangkalan itu setiap hari mendapatkan alokasi yang pasti. Tidak ada pengurangan alokasi, yang ada malah penambahan kalau ada event khusus," ujarnya usai mengecek ketersediaan elpiji di sejumlah pangkalan di Kabupaten Tegal, Rabu (26/8).