Kota Gaza, Wilayah Palestina, Gatra.com - Pesawat-pesawat tempur Israel terus menghantam sasaran Hamas di Gaza semalam, kata militer Rabu, 26/08. Israel tetap keras kepala ketika seorang utusan Qatar bergabung dalam upaya untuk menengahi diakhirinya gejolak yang hampir tiga minggu itu. Demikian AFP.
Israel telah mengebom daerah kantong yang diperintah Hamas hampir setiap hari sejak 6 Agustus, sebagai tanggapan atas peluncuran balon api dan, lebih jarang, roket melintasi perbatasan.
Bom api, peralatan mentah yang dipasang pada balon, kondom yang digelembungkan atau kantong plastik, telah memicu kebakaran di selatan Israel yang menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman. "Pada siang hari, balon peledak dan pembakaran diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel," kata militer Israel.
"Sebagai tanggapan ... jet tempur dan pesawat (lainnya) menghantam infrastruktur bawah tanah milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza selatan," katanya.
Peluncuran balon api secara luas dilihat sebagai upaya Hamas untuk meningkatkan persyaratan gencatan senjata informal di mana Israel berkomitmen untuk meredakan blokade yang berusia 13 tahun dengan imbalan ketenangan di perbatasan.
Namun sejauh ini tanggapan Israel adalah memperketat blokade. Ini telah melarang nelayan Gaza pergi ke laut dan menutup barang-barangnya yang melintasi wilayah itu, mendorong penutupan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza karena kekurangan bahan bakar.
Delegasi Mesir telah bolak-balik antara kedua belah pihak untuk mencoba menengahi pembaruan gencatan senjata, dan pada Selasa malam utusan Qatar dari Gaza, Mohammed el-Emadi memasuki wilayah itu untuk bergabung dalam upaya mediasi.
Gencatan senjata terbaru yang disepakati, yang telah diperbarui beberapa kali, telah didukung oleh bantuan keuangan jutaan dolar dari negara Teluk yang kaya gas itu.
Sumber yang dekat dengan utusan itu mengatakan dia mengirimkan dana baru sebesar 30 juta dolar untuk disalurkan kepada keluarga yang membutuhkan di daerah kantong yang miskin itu.
Sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan mereka juga menginginkan tindakan lain untuk meringankan kondisi hidup di wilayah di mana pengangguran melebihi 50 persen.
Itu termasuk perluasan zona industri di timur Gaza, pembangunan saluran listrik baru, dan peningkatan jumlah izin kerja Israel yang dikeluarkan untuk warga Gaza setelah pembatasan anti-virus Corona dicabut.
Pada Senin, otoritas Hamas mengumumkan penguncian 48 jam di seluruh wilayah setelah empat kasus virus dikonfirmasi di kamp pengungsi Jalur Gaza.