Yogyakarta, Gatra.com – Potensi bencana dan pengawasan di kawasan wisata akan menjadi fokus setelah Posko Pendukung Gugus Tugas Covid-19 di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta ditutup. Peningkatan tren kunjungan ke objek wisata disambut rasa senang sekaligus kekhawatiran.
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan, penghentian operasional posko itu menyangkut penjemputan dan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19.
“Kalau untuk pengawasan di objek wisata masih tetap dilakukan oleh bidang Gakkum (Penegakan Hukum) Gugus Tugas,” kata Biwara saat dihubungi, Selasa (25/8).
Biwara mengatakan, jasa wisata menjadi sektor andalan untuk pemulihan ekonomi di Yogyakarta. Seiring waktu, Biwara berkata, tingkat kunjungan ke objek wisata meningkat cukup signifikan.
“Libur panjang akhir pekan kemarin, 23 Agustus, ada 27 ribu wisatawan dari Pantai Glagah (Kulonprogo) sampai Sadeng (Gunungkidul). Ada sisi senangnya untuk pemulihan ekonomi, tapi juga ada khawatirnya. Deg-degan juga,” ucap Kepala Pelaksana BPBD DIY ini.
Menurut Biwara, pengawasan tetap dilakukan untuk menjaga agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diterapkan. Sebab, hingga kini kasus positif Covid-19 terus meningkat dan mencapai 1.248 kasus.
“Hitungannya per objek wisata. Dalam fase uji operasional, setiap objek wisata mestinya baru menerima 30 - 50 persen dari kapasitas agar bisa jaga jarak,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Posko Utama Gugus Tugas Covid-19 DIY tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, tugas Posko Pendukung dikembalikan ke rumah sakit. Adapun pemakaman jenazah dikoordinasi posko di kabupaten atau kota dan satgas desa.