Jakarta, Gatra.com-PT Bank Bukopin Tbk menggelar rapat umum pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa (25/8). Beberapa agendannya yaitu Persetujuan atas penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, Persetujuan atas perubahan Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perseroan, Persetujuan atas aksi korporasi Perseroan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dan Persetujuan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Sebelumnya Bank Bukopin telah menyelesaikan Aksi Korporasi dalam rangka penguatan modal Perseroan melalu Penawaran Umum Terbatas (PUT) V yang telah selesai pada 27 Juli lalu. Atas hasil tersebut Perseroan berhasil mendapat dukungan permodalan dari KB Kookmin Bank (KB) dan Pemegang Saham lainnya, sekaligus menjadikan KB sebagai Pemegang Saham terbesar saat ini dengan kepemilikan 33.90%.
Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan A Purwantono menuturkan, ini merupakan RUPSLB yang berbeda dari sebelumnya. Hal ini menjadi angin segar bagi Bank Bukopin karena sudah dalam kondisi normal setelah masuknya Kookmin Bank.
“Kami membutuhkan pemegang saham pengendali yang berkomitmen dan sangat kuat. Melangkah untuk kebutuhan modal. Kookmin Bank membantu penyertaan modal likuiditas. Kookmin telah menempatkan dana, sisanya untuk pertumbuhan likuiditas Bank Bukopin,” katanya saat konferensi pers, Selasa (25/8).
Selanjutnya, terdapat perubahan komisioner dan direksi. Meski masih ada beberapa nama yang tetap menjabat di posisi sebelumnya seperti direktur utama dan komisaris utama independen.
Totalnya, untuk Komisaris Bank Bukopin terbagi menjadi 3 orang dari Korea dan 5 orang dari Indonesia. Sedangkan susunan Direksi Bank Bukopin terdiri dari 4 orang dari Korea dan 5 orang dari Indonesia. Rivan berharap, berdasarkan komposisi tersebut akan membuat Bank Bukopin semakin kuat.
“Melengkapi apa yang kita punya. Penerapannya seperti di Korea. Kemungkinan yang pertama, berbicara mengenai penerapan teknologi. Kemudian penerapan bisnis berbasis teknologi,” tuturnya.
Menurutnya, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Pertama, pembenahan pada skema NPL. Kedua, fokus kredit terhadap ritel. Ketiga, mengenai pengembangan IT. Selain itu, Rivan juga menegaskan segera melakukan private placement dan sangat mungkin akan terus bertambah.
“Khusus dan mesti diketahui. Ini jadi kesatuan. Ujungnya, mendasari penyelamatan ekonomi nasional. Khususnya di perbankan, dibutuhkan percepatan. Kalau melalui metodolgi tidak secepat sekarang. Harga per saham, sampai hari ini kita belum menemukan. Berpijak pada GCG,”ucap Dirut Bank Bukopin. (Adv)
Berikut susunan Komisaris dan Direksi Bank Bukopin
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen : Mustafa Abubakar
Komisaris : Nanang Supriyatno
Komisaris : Deddy SA Kodir
Komisaris : Susiwijono
Komisaris : Chang Su Choi
Komisaris Independen : Sapto Amal Damandari
Komisaris Independen : Bo Youl Oh
Komisaris Independen : Hae Wang Lee
Direksi
Direktur Utama : Rivan A. Purwantono
Direktur : Adhi Brahmantya
Direktur : Ji Kyu Jang
Direktur : Euihyun Shin
Direktur : Hari Wurianto
Direktur : Helmi Fahrudin
Direktur : Jong Hwan Han
Direktur : Dodi Widjajanto
Direktur : Sheng Hyup Shin