Rembang, Gatra.com - Sistem pembelajaran jarak jauh dengan internet atau dalam jaringan (daring) faktanya banyak membebani para siswa. Kebutuhan kuota yang tinggi membuat para siswa memilih berburu fasilitas internet gratis.
Seperti yang dilakukan para siswa di Kabupaten Rembang Jawa tengah ini. Mereka memilih menyerbu fasilitas internet gratis yang disediakan oleh sebuah rumah pintar, Senin (24/8)
Devia Dwi Astuti salah satu pelajar SMPN 2 Rembang ini mengaku sudah empat hari belajar daring di rumah pintar. Mahalnya harga kuota internet menjadi alasan Devia.
"Kalau alasan kenapa belajar disini, ya karena tidak mampu beli kuota, Mas. Kuotanya mahal. Jadi ini kelompok sama temen-temen belajar disini. Lebih enak rame-rame," kata Devia.
Devia pun mengaku selama belajar daring di rumah pintar merasa terbantu. Selain fasilitasnya yang gratis ada juga guru pembimbing di rumah pintar itu.
"Enak disini, nyaman, fasilitasnya gratis. Ada pembimbingnya juga sehingga lebih mudah mengerjakan tugas sekolah," ungkapnya.
Senada Devia, Agus pelajar lainnya mengaku memilih datang ke rumah pintar karena tidak memiliki kuota internet. "Kuotanya gak ada. Mau beli gak ada uang. Jadi tahu disini ada internet gratis akhirnya pilih belajar di sini. Lumayan kan dapat gratisan," akunya.
Sementara itu, pengelola rumah pintar M Abdul Jalil mengungkapkan, siapa saja boleh datang ke rumah pintar untuk memanfaatkan internet gratis. Selama belajar, pihaknya tidak memungut biaya sepeserpun dari siswa.
"Semuanya gratis. Silahkan semua siswa datang untuk belajar disini. Memang rumah pintar ini kami sediakan bagi siswa yang tidak mampu beli kuoata. Agar bisa membantu mereka untuk belajar," kata Abdul Jalil.
Meski banyak diserbu para siswa, namun pihaknya tetap menekankan protokol kesehatan. Setiap siswa yang datang wajib memakai masker dan cuci tangan. "Protokol tetap kita jalankan Mas. Semua yang datang harus pakai masker dan cuci tangan. Kalau tidak pakai masker saya minta ambil dulu ke rumah," ungkapnya,