Home Internasional Menteri Irak Kena Covid-19, Penasehat Presiden Tewas

Menteri Irak Kena Covid-19, Penasehat Presiden Tewas

Amman, Gatra.com - KTT Amman antara Yordania, Irak dan Mesir akan dilanjutkan Selasa, 25/08,  kata para pejabat, dengan tindakan pencegahan ekstra setelah menteri telekomunikasi Irak dinyatakan positif COVID-19.

Menteri Arkan al-Shaybani dan sesama pejabat Irak menjalani test setelah mendarat di Amman pada Jumat dan masuk isolasi menyusul hasil positif, menurut pernyataan menteri informasi Yordania Amjad al-Adayla.

"Ini membutuhkan penerapan prosedur medis untuk melindungi kesehatan tamu kami selama dia di kerajaan," kata Adayla dalam komentar yang disiarkan Senin oleh kantor berita resmi Yordania, Petra.

Shaybani sedang melakukan perjalanan ke Amman untuk menghadiri pertemuan puncak tripartit pada Selasa antara para pemimpin Irak, Yordania dan Mesir untuk membahas perdagangan, telekomunikasi dan minyak.

Pertemuan satu hari itu akan mempertemukan Raja Abdullah II dari Yordania dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bersama Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi untuk pertama kalinya.

Menteri perminyakan dan perdagangan Irak juga akan melakukan perjalanan ke Yordania. Pertemuan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Kadhemi kembali dari Washington, yang telah lama mendesak sekutunya di kawasan itu untuk bersatu melawan pengaruh Iran.

Yordania, Mesir, dan Irak telah mengadakan pertemuan serupa dalam dua tahun terakhir, sebagian besar berfokus pada infrastruktur dan mengoordinasikan perang melawan para jihadis.

"KTT masih akan berlangsung Selasa, tetapi jumlah delegasi dan waktu pertemuan akan dibatasi sebagai tindakan pencegahan," kata juru bicara Kadhemi, Ahmad Mullal Talal, kepada AFP.

Beban kasus virus korona Irak telah mencapai 205.000, dengan kematian hampir 6.500. Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa kasus Irak "meningkat secara eksponensial ke tingkat yang mengkhawatirkan dan menunjukkan krisis besar kesehatan".

Shaybani adalah menteri Irak pertama yang terjangkit virus corona baru. Sekitar dua lusin anggota parlemen dinyatakan positif dalam beberapa bulan terakhir.

Virus itu merenggut nyawa seorang anggota parlemen Irak bulan lalu dan seorang penasihat presiden pekan lalu.

96