Solo, Gatra.com – Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota jalur independen Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo) ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo memenuhi mendaftar sebagai peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo 2020 ini. 

Menanggapi hal ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melihat, Bajo memiliki supporting system yang kuat dengan mulusnya jalan yang diambil.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKS Kota Solo Sugeng Riyanto mengatakan untuk mengumpulkan dukungan suara hingga 35.870 dukungan suara bukanlah perkara mudah. Apalagi selama ini pasangan Bajo tidak memiliki basis sosial yang jelas.

”Kami juga menerima laporan ada supporting system pada pasangan ini,” ucap Sugeng saat dihubungi Gatra.com, Senin (24/8).

Terkait banyaknya isu yang bergulir terkait keduanya sebagai calon boneka, Sugeng enggan menyebut secara jelas. Namun dia menyerahkan ke publik bagaimana menilai pasangan ini.

”Saat ini PKS tidak dalam posisi yang bisa men-judge apakah mereka calon boneka atau tidak. Semua diserahkan ke publik saja,” ucapnya.

Mengingat sebelumnya, ada kandidat pasangan calon independen lainnya, yakni Abah Ali dan Gus Amak (Alam). Pasangan ini dinilai lebih kuat secara basis sosialnya. Sebab mereka memiliki organisasi masyarakat (ormas) yang sudah dikenal di kota Solo. Selain itu secara ketokohan mereka juga dianggap sudah dikenal masyarakat Solo secara luas.

”Mereka saja tidak bisa memenuhi persyaratan dari KPU. Padahal sudah memiliki latar belakang kuat. Untuk itu sangat wajar jika Bajo mendapat supporting system dari lembaga,” ucapnya.

Diketahui KPU memberikan syarat 35.870 dukungan suara atau sebesar delapan persen dari total jumlah pemilih di kota Solo. Awalnya ada dua pasangan yang mendaftar ke KPU melalui jalur independen. Namun pada akhirnya hanya pasangan Bajo yang bisa memenuhi persyaratan surat dukungan dari KPU Kota Solo.