Seoul, Gatra.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengalami koma dan mendelegasikan adik perempuannya untuk mengambil kendali negara.
Sebuah laporan dari media lokal Korea Selatan mengutip seorang mantan diplomat menyebutkan bahwa Chang Song-min, mantan pembantu mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, mengklaim informasi tersebut pada hari Minggu kepada media lokal Korea Selatan.
“Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir. Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kevakuman dan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama,” kata Chang seperti dikutip oleh surat kabar Korea Selatan, berbahasa Inggris The Korea Herald, Senin (24/8).
Sebelumnya kemunculan terakhir Kim yang diketahui terjadi tiga hari lalu pada hari Kamis ketika dia menghadiri pertemuan Komite Sentral Partai Pekerja Korea Utara. Dia mengakui rencananya untuk meningkatkan ekonomi yang suram saat ini.
Ini bukan pertama kalinya laporan kesehatan Kim - atau rumor kematiannya - menjadi berita utama internasional.
Sebelumnya pada bulan Mei, banyak laporan internasional menyatakan Kim mungkin sudah mati setelah absen dari tampilan publik selama hampir 20 hari. Dia muncul kembali pada 2 Mei saat merayakan selesainya pabrik pupuk di dekat Pyongyang.
Menurut kantor berita Yonhap, Kim memang mendelegasikan sebagian dari kewenangannya kepada para pembantu dekatnya dan adik perempuan Kim Yo-jong untuk mengawasi urusan negara.
Yonhap mengonfirmasi pendelegasian kekuasaan melalui agen mata-mata Korea Selatan.
"Saat ini, Kim Yo-jong, wakil direktur departemen pertama dari Komite Sentral Partai Buruh, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan berdasarkan delegasi," kata Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.