Pekanbaru, Gatra.com - Sekelompok orang yang mengatasnamakan pengurus kecamatan dan pengurus kelurahan Partai Golkar kota Pekanbaru, melakukan orasi untuk mendesak DPD I Provinsi Golkar mengambil alih musda Golkar kota Pekanbaru.
Dalam orasi yang berlangsung di tugu Bambu Kuning kota Pekanbaru, selain meminta Golkar Provinsi mengambil alih gelaran musda kota Pekanbaru, peserta unjuk rasa turut membawa kertas bertuliskan "Kami menolak Sahril menjadi ketua Golkar Kota Pekanbaru".
Sahril sendiri merupakan salah satu bakal calon ketua Golkar kota Pekanbaru. Dia merupakan sosok petahana.
Menanggapi hal tersebut ketua steering committee musda Golkar Kota Pekanbaru, Roni Amriel, menghimbau para kandidat untuk tidak membuat gaduh jelang musda 30 Agustus - 31 Agustus.
Roni mengatakan meski musda merupakan ajang kompetisi politik, para kandidat hendaknya tetap mengutamakan soliditas partai.
"Jangan gunakan cara-cara rendahan untuk merusak citra partai. Ini kompetisi internal, jadi gunakan saluran-saluran yang tepat untuk menerapkan amanah partai," jelasnya kepada Gatra.com melalui keterangan tertulis, Minggu (23/8).
Lanjut Roni, DPD Partai Golkar Provinsi Riau sudah meminta pengurus Golkar di daerah untuk menjaga marwah partai. Oleh sebab itu dalam kompetisi musda marwa Golkar perlu tetap dijaga.
"Kita diminta ketua DPD provinsi Pak Syamsuar agar menjaga marwah Golkar. Kalau cara-cara ini yang digunakan berarti tidak punya kepatahuan terhadap arahan ketua DPD propinsi untuk menjaga marwah partai," urainya.
Ia pun berharap, tidak ada upaya saling mencari kesalahan antara kandidat. Lantaran upaya tersebut hanya akan berujung kepada praktek black campaign pada ajang musda Golkar Pekanbaru.
Adapun 4 politisi Partai Golkar yang telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua Golkar kota Pekanbaru, meliputi: Parisman Ihwan, Sahril, Ida Yulida dan Masni Ernawati.