Yogyakarta, Gatra.com - Sejumlah seniman merespons Covid-19 dalam karya seni rupa di ajang pameran seni Artjog 2020. Seniman lebih fokus menciptakan karya di masa pandemi kendati dengan tenggat yang mepet.
Pelukis maestro Djoko Pekik menggambarkan situasi pandemi dalam karya ‘Gelombang Masker’. Seperti karyanya yang lain yang berukuran besar, lukisan cat minyak berdimensi 150x 250 centimeter ini menggambarkan sebuah mobil bak terbuka yang membagikan masker.
Mobil dengan tulisan ‘Corona 2020’ ini diikuti banyak orang. Ironisnya, massa yang berikat kepala Merah Putih dan mengangkat kepalan tangan dalam pembagian masker itu justru berjubel, tindakan yang tak sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Djoko Pekik salah satu dari 78 seniman yang terlibat dalam pameran ‘ARTJOG: Resilience’, di Jogja National Museum , Yogyakarta, dan dibuka sejak 8 Agustus untuk disaksikan secara daring. Gatra.com, bersama sejumlah media, diberi kesempatan mengunjungi Artjog, Sabtu (22/8). Pengunjung dapat pula hadir secara langsung melalui reservasi hingga 10 Oktober 2020.
Selain Pekik, pelukis kenamaan Agus Suwage juga menampilkan kondisi wabah yakni dengan meminjam karya maestro dunia dari abad yang lalu. Dua karya dalam ‘Droplet Series’, ‘After Delacroix’ dan ‘After Da Vinci’, itu meminjam ilustrasi sosok perempuan Eropa dalam gambaran perupa Eugene Delacroix dan Leonardo Da Vinci.
Perempuan dari lukisan ‘Lady with an Ermine’ karya Da Vinci dan dari 'Orphan on the Cemetery’ milik Delacroix itu mengenakan masker. Suwage juga menambahkan latar belakang serupa, yakni sebuah tangga dan ilustrasi berupa noktah-noktah yang bisa dimaknai sebagai droplet bervirus.
Perupa Sunaryo menunjukkan dampak pandemi pada penari dalam ‘When the Dancers Stay at Home...’. Di lukisan dari akrilik dan arang ukuran 160 x 200 cm ini, tujuh penari bermakser putih terlihat bersiap diri untuk tampil.
Di satu sisi mereka merias diri, mengenakan ornamen tari, dan berlenggak-lenggok, tapi di sisi lain ada penari yang cuma bercelana jins dan, sepeti tampak dari judulnya, mereka berdiam di rumah saja. Karya ini seakan menunjukkan bahwa olah gerak tubuh telah menyatu pada diri mereka dan menyiratkan kerinduan untuk tampil lagi seperti masa sebelum pandemi.
Di karya yang lain, tiga lukisan menampilkan wajah pemimpin besar dunia dalam balutan masker. Ada Presiden Indonesia Sukarno, Presiden Abraham Lincoln, dan Presiden Cina Mao Tse Tung. Tiga seri karya ini bagian dari Art Care, program untuk menggalang bantuan bagi seniman, pegiat seni, dan masyarakat yang terdampak wabah.
Kurator Artjog. Bambang ‘Toko’ Witjaksono, menjelaskan, sejumlah seniman menghadirkan karya-karya baru, terutama dalam merespons kondisi pandemi, saat diundang mengikuti Artjog. Padahal tenggat untuk mereka mepet, cuma 2,5 bulan.
“Ternyata seniman tetap aktif dan lebih fokus saat Covid-19 sehingga perlu diwadahi. Pameran ini penting untuk menggaungkan semangat berkarya dan menghidupkan dunia seni rupa,” ujarnya.