Sanya, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan kerja ke Sanya ,China, pada 19-20 Agustus 2020. Salah satu pembicaraannya adalah kerjasama di bidang vaksin antar kedua negara.
Selama berada di China, Retno dan Erick melakukan pertemuan dengan industri manufaktur vaksin China yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino.
Khususnya dengan Sinovac, lanjut Retno, ditandatangani kerjasama dengan pihak Bio Farma untuk memperkuat kerjasama bidang vaksin. Adapun 2 dokumen yang ditandatangani adalah Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid 19 Vaccine. "Perjanjian ini menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021," ujar Retno.
Perjanjian kerjasama kedua yang ditandatangani adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021 - dimana Sinovac akan memberikan prioritas kepada Biofarma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021.
"Jadi bisa dipastikan, ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," kata Retno.
Sementara dengan Sinopharm dan CanSino, lanjut Retno, masih dilakukan penjajagan kerjasama vaksin.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Retno menyatakan bahwa Indonesia menngigatkan pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman, dan dengan harga yang terjangkau.
"Prinsip-prinsip pentingnya kerjasama vaksin ini juga telah saya sampaikan di semua pertemuan internasional dari sejak awal pandemi terjadi," kata Retno lagi.
Esok hari, Retno dan juga Erick akan terbang menuju Abu Dhabi, juga untuk membicarakan kerjasama vaksin dengan pihak-pihak UEA.