Gunungkidul, Gatra.com – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) hampir dipastikan mengusung Wakil Bupati Immawan Wahyudi sebagai calon Bupati Gunungkidul di pilkada tahun ini. Dukungan ke kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga didapat dari kader Muhammadiyah.
Ketua DPD Nasdem Gunungkidul, Suparjo, mengatakan, secara resmi dirinya belum mendapat surat keputusan dari DPP Nasdem. Ia menyebut baru tahu soal rekomendasi itu dari fotonya di media sosial.
“Tapi Insya Allah, Sabtu (22/8) malam saya diundang DPW Nasdem DIY untuk koordinasi. Kemungkinan terkait rekomendasi itu,” kata dia saat dihubungi Gatra.com, Kamis (20/8).
Seperti beredar di media sosial, surat rekomendasi tertanggal 18 Agustus 2020 itu ditandatangani Ketua Umum Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Johnny G Plate. Immawan dipasangkan dengan Martanty Soenar Dewi, kader DPD Golkar Jawa Timur, sebagai calon wakil bupati.
Suparjo mengungkapkan Immawan memang tidak mendaftar dalam penjaringan calon di DPD Nasdem Gunungkidul. “Kalau Nasdem, (kandidat) bisa mendaftar langsung di tingkat pusat atau melalui DPW. Jadi tidak harus melalui kabupaten,” kata dia.
Menurut Suparjo, Immawan sosok pemimpin hebat selama menjabat sebagai Wakil Bupati Gunungkidul. “Beliau tokoh santun, pimpinan kita selama dua periode,” katanya.
Suparjo berharap, Nasdem bisa mendukung Immawan bersama partai lain, meski Nasdem memenuhi syarat mengusung calon sendiri. “Sendiri bisa mengusung. Tapi kami berharap kawan-kawan lain bisa bersama kami untuk memajukan Gunungkidul,” katanya.
Saat dikonfirmasi, Immawan membenarkan dirinya akan maju sebagai calon bupati melalui Nasdem. Namun ia enggan memberi banyak tanggapan atas pencalonan ini. “Leres (benar),” ucap Immawan kepada Gatra.com, singkat.
Immawan sebelumnya disebut-sebut sebagai calon kuat Bupati Gunungkidul usungan PAN. Namun belakangan PAN mengusung calon lain, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Sutrina Wibawa, bersama sejumlah partai.
Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Dwi Kuswantoro, menambahkan, secara organisasi Muhammadiyah tak memberikan dukungan ke para peserta pilkada.
“Kalau posisi Muhammadiyah secara organisasi tentu saja memosisikan tidak dukung-mendukung. Tetapi secara personal kader-kader persyarikatan tentu akan memilih yang secara representatif merupakan kader persyarikatan,” kata dia.
Menurut Dwi, Immawan sudah menemui pimpinan wilayah Muhammadiyah di DIY. Ia juga telah mendapat banyak masukan dan dorongan agar lebih berkiprah untuk Gunungkidul. “Saya kira sudah jelas, bagaimana posisi Muhammadiyah,” ucapnya.
Dwi berkata, Immawan betul-betul disemai persyarikatan sebagai kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. “Bahkan yang bersangkutan mendapatkan nama tambahan di depan Immawan itu adalah panggilan khas kader Ikatan Mahasiswa,” ucapnya.