Gunungkidul, Gatra.com – Dinas Kesehatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan layanan ke masyarakat tetap berjalan meski seluruh pegawainya sedang menjalani isolasi mandiri setelah Covid-19 mewabah di kantor dinas tersebut. Kontak erat para pegawai pun dilacak.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan pihaknya selama ini tidak banyak memberi pelayanan langsung ke masyarakat. “Jadi meski work from home (WFH), pelayanan masih bisa tertangani,” kata Dewi, Rabu (19/8).
Menurut Dewi, seluruh pegawai Dinkes Gunungkidul saat ini diminta melakukan isolasi mandiri sambil menjalani WFH. Langkah ini untuk mengantisipasi penularan yang semakin meluas. “Anjuran kami, isolasi mandiri dulu,” kata dia.
Dewi mengungkapkan seluruh pegawai Dinkes Gunungkidul telah menjalani tes swab untuk mengetahui positif tidaknya Covid-19. Keluarga para pegawai tersebut juga telah dites selaku kontak erat.
“Sampel swab sudah kami kirim ke BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Yogyakarta. Hasilnya baru diketahui sekitar tiga sampai lima hari setelah pengambilan sampel,” ucapnya.
Dewi tak masalah atas lamanya waktu hingga hasil tes PCR di BBTKLPP Yogyakarta diketahui. “Masih bisa diikuti, pernah dua hari sudah keluar hasilnya. Jadi tergantung antreannya,” katanya.
Sebelumnya, 19 orang pegawai yang berkantor di Dinkes Gunungkidul dinyatakan positif Covid-19. Hingga kini mereka dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 meski tidak memiliki keluhan sakit. “Masih belum ada penambahan untuk kasus ini,” ujarnya.
Adapun total kasus penderita Covid-19 di Gunungkidul dan tengah dirawat di rumah sakit sebanyak 46 orang. Jumah ini termasuk tambahan dua kasus baru pada Rabu (19/8) ini.
“Penambahan dua kasus, yakni perempuan berumur 49 tahun dari Playan yang diketahui sempat kontak dengan kasus konfirmasi positif dan perempuan 27 tahun dari Ponjong yang merupakan tenaga kesehatan," pungkasnya.