Home Teknologi Bumi Tekuk Asteroid Semobil di Langit Laut Selatan Indonesia

Bumi Tekuk Asteroid Semobil di Langit Laut Selatan Indonesia

California, Gatra.com - Asteroid seukuran mobil sport (SUV) melintasi bumi pada jarak 1.830 mil (2.950 kilometer) di atas Bumi. Bandingkan dengan posisi satelit komunikasi pada 30.000 km di atas Bumi. Jadi ini asteroid terdekat yang pernah diamati melewati planet kita, kata NASA, Selasa, 18/8. Demikian spacedaily.com, 19/8.

"Sangat keren melihat asteroid kecil datang sedekat ini, karena kita bisa melihat gravitasi bumi secara dramatis membelokkan (menekuk) lintasannya," kata Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi di NASA.

Jika telah bertabrakan dengan Bumi, asteroid - bernama 2020 QG - kemungkinan besar tidak akan menyebabkan kerusakan apa pun, melainkan hancur di atmosfer, menciptakan bola api di langit, atau meteor, Laboratorium Propulsi Jet NASA ( JPL) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Asteroid, yang panjangnya sekitar 10 hingga 20 kaki (tiga hingga enam meter) itu, melintas di atas Samudra Hindia Selatan (Samudera Indonesia) pada Minggu pukul 0408 GMT.

Itu bergerak dengan kecepatan hampir delapan mil per detik (12,3 kilometer per detik), jauh di bawah orbit geostasioner sekitar 22.000 mil (30 ribu km) di mana sebagian besar satelit telekomunikasi terbang.

Asteroid itu pertama kali terekam enam jam setelah pendekatnnya oleh Zwicky Transient Facility, sebuah teleskop di Palomar Observatory di California Institute of Technology, sebagai jejak panjang cahaya di langit.

Badan antariksa AS mengatakan bahwa asteroid berukuran serupa melewati Bumi pada jarak yang sama beberapa kali per tahun.

Tapi mereka sulit untuk direkam, kecuali mereka menuju langsung jatuh planet, dalam hal ini ledakan di atmosfer biasanya terlihat - seperti di Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013. Ketika ledakan sebuah benda yang panjangnya sekitar 66 kaki pecah. Kaca-kaca jendela pecah pada radius bermil-mil, melukai seribu orang.

Salah satu misi NASA adalah memantau asteroid yang lebih besar (460 kaki) yang sebenarnya dapat menjadi ancaman bagi Bumi, tetapi peralatan mereka juga melacak asteroid yang lebih kecil.

Menurut perhitungan JPL, asteroid ini berputar sekitar 45 derajat karena tarikan gravitasi Bumi.

703