Bamako, Gatra.com - Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita mengumumkan pengunduran dirinya dengan segera pada Rabu pagi, sehari setelah tentara pemberontak melancarkan kudeta.
Dikutip AFP, Rabu (19/8), dalam pidatonya di televisi pemerintah, pria 75 tahun itu juga mengatakan bahwa pemerintah dan majelis nasional Mali akan dibubarkan.
“Saya ingin pada momen yang tepat ini, sambil berterima kasih kepada rakyat Mali atas dukungan mereka selama bertahun-tahun yang panjang ini dan kehangatan kasih sayang mereka, untuk memberi tahu Anda tentang keputusan saya untuk melepaskan tugas saya,” kata Keita.
Seorang pejabat senior pemerintah mengkonfirmasi kepada AFP pada hari Selasa bahwa Keita Mali dan Perdana Menteri Boubou Cisse keduanya ditahan oleh tentara pemberontak.
"Perdana menteri dan presiden dibawa oleh tentara pemberontak ke Kati dengan kendaraan lapis baja," kata Boubou Doucoure, yang bekerja sebagai direktur komunikasi Cisse.
Tentara menangkap kedua pemimpin politik di ibu kota pada Selasa sore setelah melancarkan pemberontakan dan merebut kendali pangkalan Kati pada hari sebelumnya.