Home Ekonomi Sivitas Akademika Didorong Atasi Dampak Pandemi dengan Riset

Sivitas Akademika Didorong Atasi Dampak Pandemi dengan Riset

Jakarta, Gatra.com - Rektor Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Amany Lubis, mengajak dan mendorong seluruh sivitas akademika di kampusya untuk memberikah sumbangsih melalui penelitian dari berbagai bidang untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan berbagai dampaknya.

"Kita teliti dampak dari pandemi Covid-19 ini. Itu adalah fokus penelitian kita di masa sekarang ini. Dilihat dari segala segi," kata Amany dalam webinar dan orasi kebangsaan bertajuk "Kontribusi Pendidikan Tinggi Islam dalam Merajut Kebhinekaan: Refleksi 75 Tahun Kemerdekaan RI" pada Selasa (18/8).

Menurutnya, UIN Jakarta dapat melakukan berbagai riset tentang pandemi Covid-19 dan dampaknya, karena mempunyai 12 fakultas dengan 78 program studi (prodi). Maka bisa melakukan pendektan yang sangat banyak untuk meneliti dampak dari Covid-19 ini.

"Saya juga mendorong agar kita [UIN Jakarta] secara nasional juga bisa berperan. Jadi bukan merasa, oh UIN Jakarta tidak bisa berkontribusi untuk mencari solusi dari segi pengobatan vaksin mislanya, menemukan vaksin untuk Covid-19, kita bisa dengan bersam-sama," ujarnya.

Menurutnya, FK UIN Jakarta bisa melakukannya karena memiliki laboratorium yang diakui secaran nasional untuk pengecekan PCR Covid-19. "Alhamdulillah kita sudah sama-sama dengan Fakultas Kedokteran ternama lain di Indonesia yang berkontribusi secara nasional. Dan di segala bidang dari ilmu-ilmu di UIN Jakarta kita sudah mumpuni, kita perkuat lagi," ujarnya.

Sedangkan untuk HUT ke-75 RI, lanjut Amany, ini merupakan momentum bangsa Indonesia untuk meningkatkan kebersamaan seperti yang dicontohkan kaum Quraisy yang tercantum dalam Alquran untuk menjaga bangsanya dari rasa takut dan lapar. Selain itu, momentum ini untuk terus  meningkatkan tekad atas amanah para proklamator dan para pendiri Republik Indonesia.

"Untuk itu, mari kita bersama-sama menjaga dan merawat Republik Indonesia, menghilangkan dampak Covid-19 ini secepat mungkin, semoga Allah membantu kita semua asal kita berusaha secara sungguh-sungguh," katanya.

Menurutnya, Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya dari sisi luas dan keindahan alam serta keberagaman rakyatnya, sehingga disebut sebagai negeri zamrud khatulistiwa. Ini merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri.

Adapun peran pendidikan tinggi Islam di zaman sekarang, yaitu mengisi kemerdekaan dengan terus mejaga kesatuan dan perstuan. Kampus adalah tempat akademisi memberikan pemikiran, memperkuat nasionalisme, nilai-nilai kebangsan, dan cinta Tanah Air.

Pendidikan tinggi adalah tempat untuk meneguhkan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena Pancasila sebagai falsafah negara sudah final dan tidak bisa digoyahkan. Bahkan, bangsa dan negara-negara di dunia pun menghormati paham Pancasila.

"Maka lebih utama lagi kita bangsa Indonesia untuk meperkuat dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Perguruan tinggi merupakan lembaga yang mendorong kita semua untuk menghormati hak-hak sipil, hak warga negara, dan konstitusi. Untuk itu, secara serius pula kita harus melaksanakan hal ini, meskipun berbeda kita bersaudara," katanya.

Sedangkan untuk disnatalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-63 yang bertepatan dengan HUT ke-75 RI serta akan memasuki tahun baru Islam, Amany menyampaikan, ini momen yang sangat penting untuk membenahi semua prilaku, arah pikiran, dan harapan untuk masa yang akan datang nan lebih baik.

"Saya menyampaikan dirgahyu RI, dirgahyu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, selama tahun baru Hijriyah 1442. Mari kita bekerja lebih giat dan ihklas," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, menyampaikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah banyak mencetak cendikiawan mulsim, di antaranya Prof. Harun Nasution, Prof. Nurcholis Madjid, Prof. Quraish Shihab, Prof. Azyumardi Azra, dan lain-lain.

Sedangkan untuk merawat tradisi dan kebangsaan, lanjut Zainut, UIN Jakarta merupakan tempatnya karena sebagai miniatur Indonesia serta dapat menyatukan keragaman budaya, etnis, suku, ras, golongan, dan agama. "UIN pada hakikatnya merawat keindonesiaan kita," ujarnya.

Lebih lanjut Zainut menyampaikan, beberapa tahun terakhir UIN Jakarta sudah bertransformasi dan bertumpu pada hasil riset. Kemenag terus memberikan perhatian untuk mendukung UIN Jakarta dalam mejawab tantangan zaman, khusususnya pengembangan infrastruktur dan kualitas SDM.

"Dukungan Kemeng akan diberikan agar UIN Jakarta dapat mencapai universitas generasi ketiga, yakni universitas yang bertujuan mengembangkan pendidikan dan riset, plus tahu bagaimana mengunakan ilmu pengetahuan melalui knowledge management," ujarnya.

291