Home Kesehatan Hengky Kurniawan Resmi Terdaftar Jadi Relawan Vaksin Covid

Hengky Kurniawan Resmi Terdaftar Jadi Relawan Vaksin Covid

Bandung, Gatra.com - Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan resmi terdaftar menjadi relawan uji vaksin COVID-19 produksi PT Bio Farma (Persero) dan perusahaan China, Sinovac. Setelah terdaftar, Hengky tinggal menunggu jadwal pemeriksaan kesehatan dan tes swab. 
 
Diketahui, dalam pelaksanaan uji vaksin COVID-19 tahap ketiga ini, Bio Farma menggaet tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD). Jumlah relawan uji vaksin yang diperlukan sebanyak 1.620 orang.
 
"Ketika dapat berita buka relawan uji vaksin, tanpa pikir panjang saya langsung daftar, spontan. Saya langsung minta staf ke Unpad. Tapi kita diarahkan daftar secara online. Kemarin langsung daftar dan sudah masuk. Tinggal nunggu jadwal tes kesehatan," kata Hengky, Selasa (18/8). 
 
Hengky menjelaskan, dirinya maju sebagai relawan uji vaksin tak lain sebagai upaya agar pandemik COVID-19 segera berakhir. Ia prihatin, karena bencana ini telah banyak menelan korban baik materil ataupun non materil. 
 
"Iya memang dari awal Covid-19 kita semua berjibaku dan mengeluarkan segala cara. Kita semua ingin masalah ini segera selesai dan kondisi normal lagi," tuturnya. 
 
Hengky mengaku telah mengetahui bahwa para relawan uji vaksin pasti akan mendapat efek samping berbeda-beda. Meski begitu, keputusan menjadi relawan telah bulat dan ia tak khawatir terkait efek sampingnya. 
 
"Iya saya tahu memang ada dampak dan efek sampingnya, tapi saya tidak khawatir. Bismilah aja," pungkasnya. 
 
Terdaftarnya Hengky, menambah deretan nama sejumlah pejabat yang mendaftar menjadi relawan vaksin Covid-19. Sebelumnya ada beberapa nama pejabat lain seperti, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB, Doni Monardo, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, hingga Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufariadi.
 
Sementara itu, Ketua tim riset uji klinis vaksin Sinovac, Prof Kusnandi Rusmil mengatakan setelah terdaftar, calon relawan belum tentu lulus. Pasalnya, ada sejumlah tahapan pemeriksaan kesehatan. 
 
Calon relawan harus dinyatakan tidak memiliki riwayat terinfeksi Corona. Tidak mengalami penyakit ringan hingga berat. Tidak memiliki riwayat penyakit asma, alergi terhadap vaksin, hingga tidak memiliki kelainan atau penyakit kronis seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit ginjal dan hati.
 
Menurut Kusnandi, prosedur tersebut berlaku baik kepada relawan pejabat maupun bukan. Termasuk syarat domisili di Bandung Raya. 
 
"Prosedur sama, mengikuti alur yang ada. Difokuskan untuk warga Bandung Raya, agar pemantauan oleh  petugas kita mudah. Kalau berasal dari Jakarta saya kira tidak mungkin, kita nanti sulit lakukan pemantauan," ucapnya. 
 
Menurut Kusnandi, inisiatif pimpinan daerah dan pejabat publik mendaftar jadi relawan uji vaksin menjadi contoh baik dan menambah keyakinan bagi masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari tinggi jumlah relawan mendaftar. 
 
"Saat ini sudah ada yang mendaftar 1.840 relawan, sudah melebihi dari target awal kita yang hanya 1.620 orang. Padahal kita membuka relawan hingga akhir Agustus 2020, jumlahnya bakal terus bertambah,"  pungkasnya. 
134