Brebes, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah mulai menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah tingkat SMP meski masih mencatatkan kasus Covid-19, Selasa (18/8). KBM digelar dengan sejumlah pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, KBM tatap muka untuk pertama kali digelar di 154 SMP negeri dan swasta. "Hari ini perdana KBM tatap muka di 77 SMP negeri dan 77 SMP swasta," kata Idza saat meninjau KBM tatap muka di SMPN 2 Brebes, Selasa (18/8).
Menurut Idza, pembelajaran tatap muka tersebut digelar berdasarkan rekomendasi dari pemerintah pusat dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten. Selain itu, pelaksanaannya juga sudah mendapat persetujuan orang tua. "Sehingga bila ada orang tua ingin anaknya tetap KBM daring, itu tetap dilayani. Jadi, semua bisa dilaksanakan dua-duanya," ujar Idza.
Menurut Idza, pelaksanaan KBM tatap muka diharuskan menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti pengecekan suhu tubuh, pemakaian masker dan pengaturan jarak di dalam kelas. Kemudian jumlah siswa yang masuk dibatasi dengan sistem bergiliran dan durasi jam pembelajaran maksimal tiga jam.
"Pengawasan oleh dinas terkait bersama TNI dan Polri juga dilakukan selama pembelajaran. Jangan sampai ada penyebaran Covid-19 baru di kelas," tandasnya.
Idza mengatakan, pembelajaran tatap muka baru diberlakukan untuk sekolah tingkat SMP. Untuk sekolah tingkat SD, pembelajaran masih digelar dengan sistem daring. "Untuk SD, pembelajaran tatap muka akan digelar September," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga Brebes Tahroni mengatakan, digelarnya pembelajaran tatap muka di SMP mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. SKB itu membolehkan daerah-daerah berstatus zona hijau dan kuning untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
"Sesuai SKB 4 Menteri, SMP terlebih dahulu yang menggelar pembelajaran tatap muka. Untuk SD akan dimulai bulan September," ujar dia.
Sementara itu kasus Covid-19 di Kabupaten Brebes berdasarkan data hingga Senin (17/8), tercatat ada delapan orang yang masih dirawat di rumah sakit dan empat orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah dari jumlah total 68 orang terkonfirmasi positif.