Pekanbaru, Gatra.com - Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid, mengatakan sebelum penyelenggara pemilu membuka pendaftaran calon kepala daerah, partai politik masih dimungkinkan untuk merubah arah dukungan.
Menurut Wahid peralihan dukungan PKB dari Kasmarni-Bagus Santoso ke Kaderismanto-Iyeth, juga berdasarkan pengulasan yang mendalam dari DPP PKB.
"Saya rasa ini hal yang biasa terjadi dalam politik. Sebab sebelum tahapan pendaftaran dibuka oleh KPU, DPP masih bisa melakukan evaluasi," urainya kepada Gatra.com, Selasa (18/8).
Baca juga: Pilkada Bengkalis, PKB Berbalik Dukung Kaderismanto-Iyeth
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tahapan pendaftaran calon kepala daerah pada tanggal 4-6 September 2020.
Wahid pun menampik pengalihan dukungan tersebut, lantaran Kasmarni teseret kasus yang membelit sang suami, Bupati Kabupaten Bengkalis Non Aktif, Amril Mukminin.
Anggota Komisi VII DPR RI itu mengatakan, keputusan DPP mendukung Kaderismanto-Iyeth semata-mata dipengaruhi sosok Iyet Bustami yang merupakan kader murni PKB.
"Ini lantaran kak Iyeth Bustami merupakan kader tulen PKB, itu saja," ujarnya.
Adapun Iyet Bustami, pelantun tembang Laksamana Raja Dilaut, beberapa kali mencoba peruntungan maju sebagai calon legislatif untuk DPR RI. Dalam setiap kesempatan Iyet memang menggunakan PKB sebagai perahu politik. Namun, pada setiap pencalonan dia selalu kalah.
Sementara itu, terjalinya koalisi PKB-PDI Perjuangan juga membuktikan partai besutan Cak Imin membuka diri pada semua kelompok. Sebelumnya beredar rumor, bahwa PKB menjaga jarak dengan PDI Perjuangan, sebagai imbas polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) . Dalam polemik tersebut Nahdatul Ulama termasuk pihak yang menentang draft RUU HIP lantaran sarat keganjilan. Seperti diketahui PKB identik dengan Nahdatul Ulama.